Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Tersiksa dalam Kesenduan

ilustrasi sedang merenung (pexels.com/Gabriela Palai)
Lama sekali ia termangu di hadapan cermin
Menatap matanya yang kehilangan gairah semangat
Serta bibirnya yang tak lagi menghasilkan lengkungan senyuman tulus
Pantulannya jadi saksi nyata tentang kesenduan yang dipendam
Lama sekali ia berdiri di balik pintu
Menahan-nahan diri agar tak terjerambap ke tanah
Mengulang-ulang mantra yang jadi penguatnya
'Semoga ini yang terakhir ya', ucapnya
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorNur Tazkiyah Sejati
Follow Us