Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Petarung Kehidupan Kehilangan Arah

ilustrasi pantai (pexels.com/alexandre saraiva carniato)

Dunia tempat bermaksiat
Merindu surga tanpa celah keburukan
Bagai menggenggam pasir pantai bersamaan butirannya runtuh ke tanah
Tiada dapat menghentikan
Kecuali kebaikan menengadah

Tengah malam aku bekerja di pelabuhan
Mengirim barang untuk pecandu terlarang melalui kapal hendak berangkat
Tiada boleh mengetahui
Biar orang luar memandang langit
Mendengungkan malam

Aku menaruh tangan di kantong jaket
Mondar-mandir cemas
Demi uang yang mencukupi kebutuhan
Petarung kehidupan kehilangan arah, menolak mencari kehidupan aman

Sekelompok orang asing menghalangi kapal
Aku bertanya perihal tujuan mereka
Aku lengah
Seseorang mengantongi kepala hingga kakiku dengan karung
Menceburkanku ke laut

Aku kesulitan bernapas
Air mendesak masuk
Dingin menusuk pori-pori kulit
Aku memejamkan mata mencoba bertahan
Mengingat keburukan-keburukan terjamah

Matahari pagi malu-malu menaikkan cahayanya
Aku di tepi pantai duduk di sebelah kekasihku
Memantau darah daging kami bermain istana pasir
Tertawa senang memamerkan tumpukan butir

Selamat dan terdampar di masa lalu
Tiada menjadikanku angkuh
Aku menata hidupku
Mencari pasangan berenjana

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us