Waktu semakin usang
Belantika maya menjadi ruangnya insan
Layar bercahaya menjadi sasaran mata
Masihkah kau berpijak di dunia aksara, Saudara?
Masih tahankah kau mencekal tinta?
Ataukah sudah ada jenuh?
Wahai benih-benih sastrawan
Selamatkan bumi aksara
Jangan biarkan tergenosida dengan usia
Biarkan lembar antologi terbuka
Biarkan sajak merangkai baitnya
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Teruntuk Keluarga Sastra

ilustrasi menulis (unsplash.com/hannah olinger)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us