Gonggonglah, kawan!
Karena diam hanya menyokong mereka kenyamanan
membiarkan mereka tidur pulas di ranjang emas
yang dibangun dari tulang punggung dan tangis rakyat
Mereka bilang kita anjing?
Lucu.
Mereka yang menggigit hak-hak kita
mereka yang menjilat sepatu tuan-tuan rakus
mereka yang buang air di atas konstitusi
dan menyeka lapar dengan janji-janji basi
Lihatlah mereka,
mengerahkan seragam-seragam berotot kosong
untuk memukul perempuan yang hanya membawa suara
Mengirim kepala babi ke meja jurnalis,
karena takut pada kata-kata yang lebih tajam
dari sangkur di pinggang mereka.
Mereka menculik yang berani,
mematikan lampu-lampu di tengah hari
agar kejahatan bisa bersulang tanpa saksi
Oh, tapi mereka lupa
anjing yang terus dipukul tak akan tunduk,
anjing yang lapar keadilan tak akan berhenti menggonggong.
Setiap tendangan hanya menyalakan api,
setiap belenggu hanya mengasah taring.
Jadi, mari kita buat mereka tak bisa tidur!
Mari kita hantui mimpi-mimpi busuk mereka
dengan teriakan yang tak bisa mereka redam,
dengan keberanian yang tak bisa mereka remas.
Gonggonglah, kawan,
sampai mereka telinga mereka berdarah, sampai mereka gila,
sampai kursi yang mereka duduki
terasa lebih panas dari neraka yang mereka ciptakan.