Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersimpuh (pexels.com/Fatih Maraşlıoğlu)
ilustrasi bersimpuh (pexels.com/Fatih Maraşlıoğlu)

Tinta langit menggambarkan

Warna-warni kehidupan

Terkadang kau diselimuti lembayung memanja mata

Terkadang gulita menyudutkanmu dalam gamang

Tinta langit menuliskan

Gubahan syahdu dan parau yang adil

Nyanyian kematian yang terdengar sayup

Menarikmu berdiri berjarak aksa dari Tuhanmu

Padahal,

Di genggam tangan kanan dan kirimu 

Tuhan tak mengembalikan tengadahmu dengan hampa

Meski kedua tangan itu jarang kau pakai meminta

Tapi, lihatlah!

Sekali kau mengangkatnya dan berderai air mata

Hanya Dia yang hadir mendengarmu seutuhnya

Tidak malukah?

Tinta langit tidak pernah menzalimi

Hanya hatimu saja yang rajin mencurigai

Siapa yang kau datangi dengan jiwa yang lusuh,

Tapi bersedia membantumu membasuh?

Jika bukan Tuhanmu

Pada siapa lagi harap itu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha ‎