Entah menggebu atau tak mau
Bagai bunyi denting piano atau senyapnya ruang kosong
Diri ini ada untuk itu mungkinkan segala rencana
Walau tak sampai padanya tapi aku bertujuan pergi padanya
Berbelas kasih pada yang lain, mengutuki diri
Berbalas kisah dengannya yang nyatanya tak peduli
Berburu buru waktu menjanji ini itu
Senangkan hati, tapi nyatanya uji nyali
Hati kecewa toh terbiasa
Tak apa toh terbiasa
Ingin tak sampai, tak apa toh terbiasa
Diimingi janji tak berharga diri, toh terbiasa
Memegang ucap tak berarti, toh terbiasa
Tak berani untuk diam diri, toh terbiasa
Ini untukku untuk biasa terbiasa
Mengenang pikir tak jadi masalah bagimu kan?
Toh sarwa apa-apa akan terbiasa
Bagaimana, toh terbiasa juga kan?
Tak bolehkah ku merasa sakit
Apa di matamu aku selalu bersih berseri tanpa penyakit?
Ya, ku baik saja karena toh terbiasa.