Dia terluka di balik topeng usangnya
Mencoba tersenyum menyembunyikan tangis itu
Ah lagi-lagi manusia ini
Apa dia tidak lelah menutupinya sendiri?
Aku mulai jengah menatap pemilik topeng tebal
Yang jelas retak mesti telah banyak ditambal
Kutarik paksa topeng usang itu
Kubiarkan dia menangis pilu
Kutenangkan dengan mengusap pundaknya
Memandang dia dalam bayangan kaca
Tak terasa aku menangis lagi
Disudut ruang kecil ini sendiri