Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita (pexels.com/Igor Korzh)

Pedih menghantam tiap kala huruf itu dilantunkan

Bagai goresan pisau di atas nadi, perih menyerbu

Lantunan huruf itu berbicara

Ketika dilepas, ia bak sekumpulan serigala

 

Aksara itu sudah bernyawa

Ia berlari, menggerung, berkeliaran di sepertiga malam

mewakili isi pikiran yang berantakan

 

Berhati-hatilah, Pujangga

Sebab, apa yang kamu tuliskan adalah hidup

denyut puisimu nyata sampai ke telinga

Sebab, apa yang keluar dari tanganmu,

adalah bernyawa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team