Terselip niat yang busuk dan licik
Kata-kata lembutnya seperti madu
Namun, di ujungnya terselip racun yang mematikan
Ia berjalan di tengah cahaya
Padahal hatinya bersarang dalam kelam
Menyulap kebaikan menjadi jebakan
Menjadikan kepercayaan sebagai senjata tajam
Topengnya berlapis emas dan janji
Tapi matanya menyimpan bara keserakahan
Setiap sentuhan adalah langkah mencuri
Setiap tawa adalah gema kebinasaan
Dan ketika topeng itu retak
Terkuak wajah asli yang menakutkan
Kita pun mengerti
Iblis tak selalu bertanduk
Kadang ia berdiri paling dekat dengan wajah yang kita kira manusia