Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memorandum Meja Makan

Ilustrasi bayi yang memegang tangan ibunya (pixabay.com/Grey85)

Kusuap bulir yang tersisa
Menenggak tetes terakhir 'tuk hilangkan dahaga
Di meja yang tak lagi sama
Karena kutahu, bayangmu telah lampau
Kutepis dengan dalih tiada obat rindu
Biarkan gelap menetap tiada berlalu

Kubenahi rumah yang dipeluk lengang
Ada ruang sepi yang tertinggal
Justru beri aku tanya
Di mana mesti kucecap senda
Di mana mesti kujamukan cerita
Bila meja itu telah merupa bongkah

Kini tak kutemukan dirimu
Tak hanya di meja itu
Tapi di sudut mana pun
Hingga kusimpan sosokmu
Pada potret dan suaramu
Yang tenggelam di dasar relung
Dan kusulam jadi memorandum
Kelak untuk cucumu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us