Di suatu waktu, sesak itu terasa kentara
Bagai mengimpit suka juga asa
Tiap bisikan terdengar angkuh di telinga
Menyampaikan keraguan
Yang bagai tak berkesudahan
Detik demi detik berlalu usang
Membuat waktu terasa panjang
Melukai diri yang dihinggapi sunyi
Atau bayangan yang tak berhenti melukai
Sedang di luar sana cahaya mentari berkelindan
Menyiram lembut lelah juga resah
Pada akhirnya, yang buruk hanyalah pikiran
Dan tuannya selalu punya kuasa tuk membebaskan
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Yang Buruk Hanyalah Pikiran

ilustrasi siluet (pexels.com/Jean-Paul Wettstein)
Intinya sih...
Sesak hati terasa kentara, bisikan keraguan tak berkesudahan
Waktu terasa panjang, melukai diri yang dihinggapi sunyi
Cahaya mentari berkelindan, pada akhirnya yang buruk hanyalah pikiran
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us