Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[CERPEN] Akseptasi

ilustrasi dua laki-laki (unsplash.com/@rdslav)
Kedua kaki ini terus melangkah tanpa menghiraukan jalanan becek yang basah karena hujan. Dinginnya malam pun sama sekali tak buatku bergidik. Hati dan tubuh ini terlalu panas untuk sekadar merasakannya.
"Adrian!"
Pekikan suaramu mengudara di saat tangan ini terus menyeretmu entah ke mana. Kau mencoba untuk melepas genggamanku, tapi tak bisa. Mungkin memberimu rasa sakit, namun sayangnya, aku tak bisa merasa kasihan saat ini.
Dan sampailah kaki ini membawa ke sebuah gang. Aku lantas mendorong tubuhmu hingga menghantam tembok. Meskipun gelap, wajah kesalmu masih begitu jelas lewat cahaya dari bangunan sekitar yang menyusup ke dalam gang.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorAtqo
Follow Us