Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[CERPEN] Hadiah Gundu dari Bapak

ilustrasi kelereng (pixabay.com/ulleo)
Malam merayap perlahan, mengantarkan tidur untuk semua insan. Di sudut perkampungan, masih nampak menyala lampu minyak tanah. Nampak dari luar sorot cahaya menembus dinding dari anyaman bambu.
Di situlah tinggal seorang ibu dan anak lelaki. Keduanya tinggal berdua saja, sang bapak ke kota menarik becak untuk nafkah keluarga. Jarang pulang, hanya dua kali seminggu menjenguk dan membawa sedikit rupiah.
Malam itu tak seperti biasanya. Bocah gundul tersebut masih belum tidur. Dia menerawang melihat ke atap rumah yang penuh lubang. Sementara ibunya berbaring di sampingnya dan mengusap kepala bocah itu dengan lembut kasih sayang.
“Le, kenapa belum tidur?," tanya perempuan itu lembut.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorRiza AA
Follow Us