[CERPEN] Kisah dari Negeri Antah Berantah

Di sebuah negeri antah-berantah yang sebenarnya amat makmur. Seorang raja baru saja menaiki tahta. Kerajaan ini memiliki sistem yang cukup berbeda dari kerajaan biasanya. Mereka sepakat agar semua orang memiliki kesempatan menjadi raja dari sebuah pemilihan yang dilangsungkan sekali dalam sekian tahun. Namun, seperti menelan ludah sendiri, sistem itu hanya menjadi sebuah formalitas bagi sang penguasa. Sebab secara diam-diam mereka lebih memilih untuk mempertahankan kekuasaan dengan mewariskannya pada keturunan mereka.
Seorang penguasa tengah menjalankan misi untuk menciptakan siklus. Ia tak peduli meski program yang ia buat begitu aneh. Masyarakat mempertanyakan urgensi, namun ia sudah menutup telinga rapat-rapat, sebab misi untuk keberlangsungan jangka panjang lebih penting dari pada sebuah kebijakan cerdas yang bisa dipuji seantero negeri. Namun, baginya sekadar pujian yang tidak menguntungkan hanya sebuah angin lalu. Persetan dengan janji-janji di awal. Meski sudah tahu bahwa adegan itu hanya pemanis untuk menarik pelanggan, orang-orang hanya mengangguk walau sebenarnya tak terlalu paham, yang penting perut bisa kenyang dengan cepat.
Para cendekiawan sebenarnya sudah geram, namun mereka belum cukup kuat untuk menghentikan sang penguasa yang justru semakin kuat menyumpal mulut para warga agar diam saja dan menikmati setiap kebijakan.
"Seperti anak kecil saja, urgensinya mana?" Tanya salah seorang.