Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan (unsplash.com/@mollyblackbird)

Namaku Ayu. Dulu, aku hanyalah gadis biasa yang punya harapan sederhana yaitu hidup cukup, bahagiakan ibu, dan punya pekerjaan tetap. Tapi harapan itu sirna, tenggelam dalam malam-malam gelap yang tak pernah kupilih.

Semua bermula saat ibu sakit parah. Rumah sakit menolak merawatnya tanpa uang muka. Aku panik. Gaji sebagai kasir swalayan tak cukup. Temanku menyarankan aplikasi pinjaman online. “Cepat cair, nggak ribet,” katanya.

Awalnya hanya sejuta. Tapi bunganya mencekik. Saat aku tak sanggup bayar, mereka mulai meneror telepon tanpa henti, pesan berisi ancaman, bahkan menyebar foto-fotoku ke kontak di ponsel. Aku malu. Marah. Tapi lebih dari itu… aku takut. Takut kehilangan segalanya.

Aku mencoba kerja tambahan, tapi tetap tak cukup. Sampai suatu malam, aku bertemu seorang wanita di halte. Cantik. Wangi. Tapi sorot matanya kosong. Ia bilang, "Kalau kamu butuh uang cepat, aku tahu tempatnya."

Editor’s Picks

Editorial Team

Tonton lebih seru di