[CERPEN] Nestapa Tak Pernah Bosan Menyapaku

Jesi seketika membuyarkan lamunanku. Menyadarkanku bahwa ketel di depanku sudah berbunyi nyaring, tanda air panas sudah siap untuk menyeduh dua mug capuccino yang sudah disiapkannya sedari tadi. "Hidup memang tak mudah Bri, selalu ada konsekuensi dari setiap keputusan yang kamu ambil" ucapnya sok bijak.
"So, jika hidupmu sulit maka itulah cermin hidupmu yang telah salah mengambil keputusan" imbuhnya sambil menyandarkan bahunya di kursi butut kesayangannya.
"Dari kecil hidupku selalu sulit Jes, seakan kemalangan tak pernah bosan menyapaku" jawabku putus asa.
"Itu karena kamu selalu apatis. Kamu selalu menganggap orang lain sempurna sedangkan dirimu selalu gagal dan menderita. Sekarang cobalah untuk mencintai dirimu sendiri, healing time. Sadarlah, bahwa tugasmulah untuk membuat dirimu sendiri bahagia, not anyone, not me" Ucap Jesi dengan nada serius