[Cerpen] T-Time

Sepasang kekasih senja itu duduk di beranda rumah, kepulan uap yang berasal dari dua cangkir kopi menemani kata demi kata yang mereka renda sepanjang obrolan di malam dengan guyuran hujan deras, yang tak mengendur sedikitpun derasnya sejak siang tadi. Sepasang kekasih senja itu adalah kedua orang tuaku.
Hari ini, 1 Oktober 2025 adalah hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-58. Itulah sebabnya mengapa saat ini aku dan adikku sedang mengendap-endap di belakang mereka, tanganku menggenggam baki kue tart dengan lilin berbentuk angka 58, bermaksud untuk memberi mereka kejutan. Tetapi sebelum langkah kami tiba ke tempat di mana Ibu dan Ayahku berada, terdengar suara gemuruh seperti bangunan runtuh dari belakang rumah, hingga menyebabkan lantai yang kupijak bergetar.
Rumah kami berada di dekat sungai besar, kupastikan suara itu bukan berasal dari dalam rumah kami melainkan dari sungai yang berada di belakang rumah kami.
Sejurus kemudian, terdengar teriakan histeris dari warga, "Tanggul sungai runtuh!"