[NOVEL] Baby Without Daddy: Bab 5

Rumah itu terasa begitu kosong. Sunyi yang mencekam, menunjukkan tak ada lagi kehidupan di sana. Padahal, sehari-hari ada seorang perempuan yang tinggal sendirian di sini. Perempuan yang hidup sendiri tanpa anak dan suami, menghabiskan waktu bersama tumpukan buku-buku di ruang kerjanya dan musik klasik yang meramaikan rumah sepinya.
Masuk lebih jauh, suasananya semakin mencurigakan. Di dapur, ada cangkir-cangkir bekas kopi yang belum dicuci. Lalu ada kotak piza yang tersisa setengah dan sudah basi dikerubungi lalat. Bak cuci piring penuh dengan piring-piring kotor yang menguarkan bau bacin. Dapur yang tak sedap dipandang mata itu menunjukkan bahwa memang ada yang tinggal di sini sebelumnya.
Kaki-kaki itu berderap menuju kamar tidur utama, pemiliknya meneriakkan nama perempuan yang seharusnya tinggal di rumah itu. Namun, tak ada jawaban. Pintu kamar diketuk, dan tetap tidak ada jawaban. Sekali putar kenop, pintu jati itu terbuka. Aroma aneh langsung menyergap hidung, diiringi pekik panik orang-orang saat menemukan isi kamar. Terjawab sudah kenapa kondisi rumah ini begitu menyedihkan.
Tubuh itu terbujur kaku. Kulitnya sudah membiru dan beberapa bagian menghitam. Aroma anyir dan bau busuk sudah tercium samar-samar, menandakan kematiannya yang sudah cukup lama. Tubuhnya melintang dengan sangat aneh. Seprai berserakan di sekelilingnya. Sebelah kakinya terjulur ke kolong ranjang. Dari posisinya, bisa dibayangkan bila perempuan ini terjatuh dari kasurnya sambil menahan sakit, dan meregang nyawa di tempat yang sama. Entah dua atau tiga hari lalu.