ilustrasi sayuran mentah (vecteezy.com/Irina Kryvasheina)
Sayuran seperti selada, kol, atau bayam butuh pencucian air bersih sebelum dimakan, dan ini sulit dilakukan di lokasi banjir. Lumpur atau bakteri yang menempel sangat mudah ikut tertelan. Sayuran matang atau lauk olahan jauh lebih aman untuk dibagikan terutama yang sudah diolah di dapur umum posko bencana.
Penyaluran bantuan makanan di tengah banjir butuh perhatian ekstra karena tidak semua makanan cocok untuk kondisi terbatas seperti minimnya air bersih dan tidak adanya fasilitas memasak. Makanan yang cepat rusak, sulit disajikan, atau berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan bisa memperburuk keadaan korban yang sedang beradaptasi di pengungsian. Bantuan yang paling ideal adalah makanan siap makan yang tahan lama, higienis, dan aman dikonsumsi tanpa perlengkapan tambahan. Dengan memilih makanan yang tepat, upaya solidaritas bisa benar-benar membantu pemulihan warga yang terdampak banjir.
Referensi:
"10 Worst Things to Donate After a Disaster" How Stuff Work. Diakses pada Desember 2025
"Food and Nutrition in Disasters" Pan American Health Organization. Diakses pada Desember 2025
"Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar" BNPB. Diakses pada Desember 2025
"Food safety after a flood - consumer advice" Food Standards Agency. Diakses pada Desember 2025
"Food safety in the home after flooding" New Zealand Food Safety Minsitry of Primary Industries. Diakses pada Desember 2025