Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi freezer kulkas (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi freezer kulkas (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Kulkas memang kalau dijadikan sebagai tempat ideal untuk menyimpan berbagai jenis bahan makanan agar nantinya lebih awet pada saat diolah. Namun, nyatanya tidak semua bahan makanan tersebut cocok dimasukkan ke dalam kulkas, sebab ada pula beberapa bahan yang justru bisa cepat mengalami pembusukan atau perubahan secara tekstur.

Menyimpan makanan di tempat yang keliru justru akan membuat rasa dan kualitasnya rentan mengalami penurunan, bahkan bisa mempercepat proses pembusukan. Oleh sebab itu, agar kamu tidak sampai salah langkah, maka kenalilah beberapa bahan makanan berikut ini yang semestinya tidak kamu simpan di kulkas agar nantinya tidak cepat membusuk.

1. Kentang

ilustrasi kentang (pexels.com/Antara Verma)

Kentang sebaiknya dapat disimpan di tempat yang sejuk dan kering, bukan di dalam kulkas. Suhu dingin yang terdapat di dalam kulkas rentan mengubah pati pada kentang menjadi gula secara lebih cepat, sehingga inilah yang membuat cita rasanya berubah dan teksturnya pun jadi tidak enak ketika diolah.

Suhu dingin yang terdapat di dalam kulkas akan membuat permukaan kentang jadi jauh lebih lembek dan pada akhirnya cepat mengalami pertumbuhan tunas. Jika hal ini dibiarkan terlalu lama, maka kentang akan mengalami perubahan warna dan pada akhirnya busuk dari bagian dalamnya.

2. Tomat

ilustrasi tomat (pexels.com/Dmitry Demidov)

Tomat mungkin terlihat segar dari luar ketika baru dimasukkan ke dalam kulkas, namun nyatanya suhu dingin tersebut dapat merusak rasa dan tekstur yang dimilikinya. Daging tomat bisa dengan mudah berubah lembek kulitnya, mengerut, hingga aromanya pun berkurang secara drastis.

Tidak heran apabila tomat memang semestinya dapat disimpan di suhu ruang, terutama apabila kondisinya masih mentah atau belum sepenuhnya matang. Setidaknya dengan cara tersebut, maka tomat bisa matang dengan sempurna dan tetap dalam kondisi segar ketika digunakan memasak.

3. Roti

ilustrasi roti tawar (pexels.com/Cats Coming)

Roti sering kali dimasukkan ke dalam kulkas karena dianggap bisa memperpanjang usia simpannya, padahal cara ini hanya akan membuat roti cepat kering dan pada akhirnya basi. Suhu dingin menjadi tempat ideal untuk proses kristalisasi pati, sehingga membuat roti pun berubah jadi lebih keras teksturnya dan tidak empuk lagi pada saat disajikan.

Jika memang ingin menyimpan roti lebih dari beberapa hari, maka semestinya kamu dapat membekukan di dalam freezer dan coba keluarkan secukupnya ketika ingin dimakan. Untuk pengonsumsian harian, maka roti cukup hanya disimpan di tempat yang tertutup rapat dan memiliki suhu ruang agar nantinya tidak mengalami perubahan rasa atau tekstur.

4. Bawang merah dan bawang putih

ilustrasi bawang putih (unsplash.com/Fernañdo Prado)

Bawang merah dan bawang putih ternyata rentan mengalami kerusakan apabila disimpan di dalam kulkas karena kelembabannya relatif tinggi. Kelembaban ini bisa memicu adanya pertumbuhan jamur dan justru membuat bawang pun cepat mengalami lembek, serta menimbulkan bau yang tidak sedap.

Penyimpanan terbaik untuk bawang adalah di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik seperti keranjang terbuka. Hindari penyimpanan di wadah tertutup atau plastik karena hal ini hanya akan mempercepat proses pembusukan pada bahan makanan tersebut.

Mengetahui cara menyimpan bahan makanan dengan benar tentu merupakan langkah penting agar tidak sampai cepat rusak dan pada akhirnya tetap enak ketika dikonsumsi. Meski mungkin kulkas membantu dalam memperpanjang usia simpan makanan, namun ada beberapa makanan ternyata lebih cocok disimpan pada suhu ruang. Melalui penyimpanan yang tepat, maka makanan pun dapat hemat dan tetap segar kualitasnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team