Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Menyimpan Makanan Fermentasi agar Tidak Mudah Rusak

ilustrasi kimchi (pixabay.com/hytkz88)
ilustrasi kimchi (pixabay.com/hytkz88)

Makanan fermentasi sudah menjadi bagian penting dari berbagai budaya kuliner dunia, sebab bukan hanya memiliki cita rasa yang khas, namun mengandung berbagai manfaat kesehatan yang baik untuk pencernaan. Proses fermentasi biasanya melibatkan mikroorganisme hidup, seperti asam laktat atau ragi yang memang bekerja secara efektif untuk mengawetkan makanan secara alami.

Meski mungkin tahan lama secara alami, namun makanan fermentasi tetap harus disimpan dengan cara yang tepat agar tidak sampai mengalami kerusakan atau kehilangan kualitas nutrisinya. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa tips berikut ini dalam menyimpan makanan fermentasi agar tahan lama dan tidak sampai mudah mengalami kerusakan.

1. Gunakan wadah kaca atau keramik yang tertutup rapat

ilustrasi acar (pexels.com/JÉSHOOTS)
ilustrasi acar (pexels.com/JÉSHOOTS)

Wadah penyimpanan makanan fermentasi memang semestinya terbuat dari kaca atau keramik, sebab kedua bahan tersebut tidak bereaksi dengan asam yang dihasilkan selama proses fermentasi berlangsung. Hindari menggunakan wadah logam atau plastik biasa karena memang dapat menyebabkan reaksi kimia yang berpotensi merusak rasa atau keamanan makanan.

Pastikan bahwa wadah tersebut memiliki penutup yang benar-benar rapat agar tidak ada udara luar yang mungkin masuk dan mengganggu proses fermentasi tersebut. Masuknya oksigen hanya akan memicu pertumbuhan jamur atau bakteri yang tidak diinginkan, sehingga bisa merusak makanan tersebut.

2. Simpan di tempat yang sejuk dan gelap

ilustrasi acar (unsplash.com/Ray Shrewsberry)
ilustrasi acar (unsplash.com/Ray Shrewsberry)

Makanan fermentasi ternyata sangat sensitif terhadap suhu dan juga cahaya, sehingga kamu disarankan untuk selalu menyimpannya di tempat yang sejuk, seperti lemari es. Setelah fermentasi selesai, suhu dingin cukup efektif untuk memperlambat aktivitas mikroorganisme agar makanan tersebut nantinya tidak terus terfermentasi dan berubah menjadi asam atau pun membusuk.

Hindari paparan sinar Matahari secara langsung atau tempat yang terlalu hangat, sebab hanya akan merangsang pertumbuhan mikroorganisme liar yang justru dapat membahayakan makanan. Lingkungan yang stabil dan gelap dapat menjaga rasa tekstur hingga kandungan probiotik di dalamnya tetap optimal.

3. Jangan gunakan alat kotor saat mengambil isinya

ilustrasi kimchi (pixabay.com/bourree)
ilustrasi kimchi (pixabay.com/bourree)

Selalu gunakan sendok atau alat yang benar-benar bersih dan kering ketika mengambil makanan fermentasi dari wadahnya agar tidak sampai terjadi kontaminasi silang yang dapat mempercepat pembusukan. Kotoran atau air yang berasal dari alat makan ternyata bisa menyebabkan masuknya mikroba asing berbahaya pada makanan tersebut.

Kebiasaan mengambil makanan secara langsung dengan menggunakan tangan atau alat yang lembab justru bisa menjadi penyebab utama dari makanan fermentasi yang cepat mengalami basi. Tidak heran apabila disiplin dalam menjaga kebersihan selama pengambilan tentu bisa memperpanjang usia simpan dan juga memastikan kualitas makanan tetap baik.

4. Perhatikan tanda-tanda kerusakan atau perubahan

ilustrasi yogurt (pixabay.com/TerriC)
ilustrasi yogurt (pixabay.com/TerriC)

Meski fermentasi menghasilkan bau khas yang cukup kuat, namun kamu tetap harus peka terhadap adanya perubahan bau menyengat yang tidak biasa, warna, hingga tumbuhnya jamur di bagian permukaannya. Semua itu memang dapat menjadi indikasi bahwa makanan telah mengalami kerusakan dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi.

Biasanya memang makanan fermentasi yang masih aman akan memiliki aroma yang relatif tajam, namun tetap terasa segar tanpa adanya tambahan lendir berlebih atau pertumbuhan jamur berbulu. Jika memang kamu ragu dengan kondisi makanan, maka sebaiknya dibuang saja daripada tetap dikonsumsi, namun mendatangkan risiko kesehatan serius.

Menyimpan makanan fermentasi dengan benar merupakan kunci penting untuk menjaga tekstur, rasa, dan manfaat kesehatannya. Dengan mengikuti beberapa tips di atas, maka kamu bisa menikmati makanan fermentasi lebih lama tanpa khawatir akan keamanannya. Bijaklah dalam menjaga makanan fermentasimu agar tetap higienis dan bergizi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us