Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kimchi (pixabay.com/daecheonnet)
ilustrasi kimchi (pixabay.com/daecheonnet)

Intinya sih...

  • Bahan utama dan rasa yang berbeda antara kimchi dan asinan Indonesia

  • Perbedaan proses fermentasi kimchi dan rendam asinan Indonesia

  • Bumbu khas, tingkat kepedasan, aroma, dan tekstur yang membedakan kimchi dan asinan Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu penasaran, kenapa rasa asam kimchi Korea terasa berbeda dengan asinan khas Indonesia? Meski sekilas sama-sama segar dan berwarna cerah, ternyata proses pembuatan keduanya mempunyai perbedaan yang unik.

Artikel ini akan membahas lima perbedaan utama antara kimchi dan asinan yang membuat cita rasanya berbeda. Mulai dari bahan baku, cara fermentasi, hingga bumbu rahasia yang dipakai. Yuk, simak lebih jauh supaya kamu bisa tahu rahasia rasa asam dari kedua makanan ini yang bikin nagih.

1. Bahan utama yang berbeda dan rasa yang tidak sama

ilustrasi asinan (vecteezy.com/Andrey Starostin)

Kimchi umumnya menggunakan sayuran seperti sawi putih (napa cabbage) atau lobak sebagai bahan utama. Sayuran tersebut kemudian dicampur dengan pasta cabai khas Korea yang disebut gochugaru serta bahan lain seperti bawang putih dan jahe. Proses ini memberi kimchi rasa pedas sekaligus asam khas fermentasi.

Sedangkan asinan Indonesia biasanya memakai berbagai macam sayuran segar seperti kol, wortel, dan mentimun. Semua bahan tersebut disiram dengan kuah asam manis yang terbuat dari cuka, cabai, dan gula. Karena tidak difermentasi, rasa asam asinan cenderung lebih tajam dan segar.

2. Proses fermentasi vs proses rendam

ilustrasi kimchi (pixabay.com/leecine)

Ciri khas utama kimchi adalah proses fermentasi yang berlangsung beberapa hari hingga berminggu-minggu. Fermentasi ini tidak hanya memberi rasa asam alami, tapi juga memperkaya kimchi dengan probiotik yang baik untuk pencernaan. Itulah mengapa rasa asam kimchi lebih lembut dan dalam.

Sebaliknya, asinan Indonesia dibuat dengan cara merendam sayuran dalam larutan cuka dan gula. Proses ini singkat, biasanya hanya beberapa jam, sehingga rasa asamnya lebih langsung dan segar. Meski tidak melalui fermentasi panjang, justru inilah yang menjadi daya tarik asinan.

3. Bumbu khas yang jadi pembeda

ilustrasi asinan (freepik.com/jcomp)

Kimchi memiliki cita rasa kompleks berkat bumbu gochugaru, bawang putih, jahe, dan saus ikan. Kombinasi bumbu inilah yang menciptakan aroma khas kimchi yang kuat. Selain itu, terkadang juga ditambahkan pasta udang untuk memperkaya rasa.

Asinan Indonesia lebih sederhana, hanya mengandalkan cabai, cuka, gula, dan sedikit garam. Rasa pedas dan manisnya menyatu dalam kuah segar yang mengguyur sayuran. Walau sederhana, bumbu ini cukup ampuh membuat asinan terasa segar dan menggugah selera.

4. Tingkat kepedasan yang berbeda

ilustrasi kimchi (pixabay.com/Ipegasu)

Kimchi dikenal dengan rasa pedasnya yang dalam dan melekat di lidah. Pedasnya bukan hanya berasal dari cabai, tapi juga didukung proses fermentasi yang membuat rasa semakin kompleks. Bahkan untuk yang tidak terbiasa, pedas kimchi bisa terasa cukup kuat.

Sedangkan asinan Indonesia mempunyai rasa pedas yang lebih ringan dan segar. Pedasnya berasal dari cabai yang diulek bersama gula dan cuka, jadi rasanya lebih cepat terasa di lidah. Sensasi pedas segar ini cocok dinikmati di cuaca panas.

5. Aroma dan tekstur yang unik

ilustrasi asinan (freepik.com/jcomp)

Fermentasi membuat kimchi memiliki aroma khas yang sedikit tajam namun menggoda. Teksturnya juga cenderung renyah, meski sedikit lebih layu karena proses fermentasi. Rasa asam, pedas, dan gurih kimchi pun berpadu menjadi satu.

Sebaliknya, asinan cenderung memiliki aroma segar cuka yang langsung terasa saat disajikan. Sayurannya tetap garing karena hanya direndam sebentar. Hasilnya, asinan jadi lebih ringan di mulut dan cocok sebagai hidangan pembuka.

Jadi, lain kali kalau kamu mencicipi kimchi atau asinan, coba rasakan lebih detail perbedaannya. Siapa tahu, dari rasa asamnya yang unik, kamu justru menemukan menu favorit baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei