Selain Leker, 10 Kuliner Khas Indonesia Ini Juga Punya Kembaran

2. Bakwan

Jika Indonesia memiliki gorengan khas yakni bakwan, maka Jepang juga punya lho gorengan khas yang memiliki tampilan tak jauh berbeda dengan bakwan yakni kakiage. Bahan pembuatnya sama yaitu terbuat dari campuran tepung dan sayuran yang diiris tipis-tipis.

Perbedaan antara bakwan dan kakiage terletak pada cara menikmati serta cara menggorengnya. Bila bakwan enak dinikmati bersama cabe rawit, maka kakiage dinikmati sebagai pendamping ketika menyantap udon.

Cara menggorengnya pun berbeda. Umumnya bakwan diangkat ketika sudah berubah warna menjadi kecokelatan dengan bagian pinggir kering sementara bagian tengahnya masih empuk. Sedangkan, kakiage diangkat ketika gorengan tersebut sudah benar-benar kering sehingga hasil akhir kakiage akan terasa lebih krispi.

3. Nasi goreng

Kuliner penyelamat banyak orang di Indonesia ketika jam-jam rawan ini ternyata punya kembaran di dua negara sekaligus. Yup, di Thailand nasi goreng disebut dengan kao pad tom yum. Sedang di Jepang disebut dengan Yakimeshi.

Nasi goreng Thailand dicampur dengan kuah tom yum sehingga rasa yang dihasilkan adalah sedikit masam. Sedang yakimeshi memiliki cita rasa asin dan gurih. Hal ini tentu berbeda dengan nasi goreng khas Indonesia yang memiliki cita rasa dominan manis dan pedas.

4. Bakmie goreng jawa

Hidangan yang satu ini amat populer dan mudah ditemui di malam hari. Bakmi goreng jawa ternyata punya kembaran di Jepang, lho. Bila di Jepang, bakmie goreng jawa disebut dengan yakisoba. Meski tampilannya sangat mirip namun media memasak kedua menu ini berbeda.

Bila bakmie goreng jawa dimasak di atas wajan cekung pada umumnya maka, yakisoba dimasak di atas wajan datar seperti halnya wajan yang digunakan untuk menggoreng martabak telur.

5. Tumis pare

Bila di Indonesia kita kenal dengan nama tumis pare, maka di Jepang ada satu hidangan yang mirip dengan tumis pare ini. Hidangan tersebut bernama chanpuru. Hal yang membedakan chanpuru dengan tumis pare adalah bahan-bahan lain yang digunakan sebagai campurannya. Chanpuru umumnya dimasak bersama dengan daging, telur ayam, dan bahkan tahu.

6. Bihun goreng

Jangan sedih tak berjodoh dengan Oppa, karena ada satu kesamaanmu dengan Oppa yakni sama-sama pernah memakan bihun goreng! Di Korea bihun goreng dikenal dengan japcahe. Cara memasaknya pun sama banget lho dengan bihun goreng yang sering kita beli di abang-abang pinggir jalan.

Bedanya ukuran bihun yang digunakan orang Korea untuk membuat japchae lebih besar dan lebih transparan dibandingkan dengan bihun yang sering kita jumpai di sini.

7. Jipang

Jipang adalah satu dari sekian jajanan jadul yang masih eksis hingga sekarang. Tapi siapa sangka jipang juga punya kembaran nih di Korea.

Di Korea jajanan ini dinamakan gangjeong. Rasa dan bentuknya pun hampir sama. Bedanya gangjeong lebih bervariasi. Tidak hanya terbuat dari rice crispy tetapi dicampur dengan kacang-kacangan ataupun wijen.

8. Gulai ayam

Di Thailand ada massaman kai atau gulai ayam yang mirip sekali dengan gulai ayam yang sering kita jumpai di Indonesia. Ketika menikmatinya pun kita pasti akan sulit membedakan mana massaman kai dan mana gulai ayam karena cita rasa yang dipunyai serta konsistensi dari kuahnya hampir sama persis.

9. Ronde

Dango. Begitulah orang Jepang menyebut kue berbentuk bulat dan berwarna-warni ini. Sekilas bentuknya mirip ronde bukan? Sama-sama terbuat dari tepung beras hanya saja Dango ditusuk dengan tusuk sate serta tidak disajikan dengan kuah manis seperti ronde. Dango disajikan dengan taburan kacang hingga disajikan bersama saus asin.