TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan dengan Nama yang Berbeda dari Bahan Bakunya 

Salah satunya ada crab stick yang tidak dibuat dari kepiting

crab stick (vecteezy.com/ast007392369)

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa nama makanan tidak selalu mencerminkan bahan bakunya? Contohnya, telur mata sapi. Meski namanya mengandung kata "sapi", telur ini sama sekali tidak terbuat dari mata sapi. Melainkan merujuk pada nama lain dari telur ceplok.

Fenomena ini cukup sering terjadi di dunia kuliner Indonesia. Ada banyak makanan dengan nama yang unik dan tidak selalu terhubung langsung dengan bahan bakunya.

Berikut lima contoh makanan yang memiliki nama berbeda dari bahan bakunya. Ada apa saja?

1. Roti srikaya

roti srikaya (commons.wikimedia.org/Jacklee)

Roti srikaya adalah contoh menarik dari makanan yang memiliki nama berbeda dari bahan bakunya. Makanan ini memang terdiri dari roti dan juga selai, tetapi "srikaya" tidak merujuk pada buah srikaya yang berwarna kuning dan berkulit tebal.

Srikaya dalam roti srikaya adalah selai berwarna hijau pandan yang terbuat dari santan, gula, telur, dan daun pandan. Warna hijaunya berasal dari pasta pandan atau daun pandan yang dihaluskan dengan blender. Tapi ada juga yang berwarna putih bening atau kuning.

Srikaya, dalam bahasa Melayu berarti kaya raya. Konon, nama ini diberikan karena rasa selai yang manis dan teksturnya yang lembut, mengingatkan orang pada kekayaan rasa dan kemewahan. Akan tetapi ada yang mengatakan bahwa nama ini berasal dari tekstur selai yang mirip dengan daging buah srikaya yang lembut. Ada juga yang mengatakan bahwa nama ini berasal dari warna hijau selai yang mirip dengan warna kulit buah srikaya yang matang.

2. Crab stick

crab stick (vecteezy.com/artcookstudio)

Crab stick merupakan salah satu varian frozen food yang digemari sebab kerap diolah jadi bahan tambahan saat makan ramen, hot pot, hingga jadi andalan untuk BBQ. Tapi siapa sangka, meski bernama crab stick nyatanya makanan satu ini tidak berasal dari daging kepiting.

Crab stick terbuat dari daging ikan surimi yang diolah dan dibentuk menyerupai daging kepiting. Surimi sendiri adalah pasta ikan yang terbuat dari daging ikan putih yang telah digiling halus dan dicampur dengan berbagai bahan tambahan seperti tepung, pati, dan bumbu.

Alasan penggunaan nama crab stick bukan tanpa alasan. Di Jepang, makanan ini pertama kali dibuat pada tahun 1973 sebagai alternatif daging kepiting yang harganya mahal. Nama crab stick dipilih untuk menunjukkan bahwa makanan ini memiliki rasa dan tekstur yang mirip dengan daging kepiting, meskipun terbuat dari bahan yang berbeda.

Baca Juga: Resep Kani Maki, Cara Bikin Sushi Mudah Pakai Crab Stick

3. Kue talam

kue talam (commons.wikimedia.org/Salm Abdullah)

Kue talam, dengan teksturnya yang lembut dan rasa manis gurihnya, memang menggoda selera. Namun, tahukah kamu bahwa nama talam tidak merujuk pada bahan bakunya? Berbeda dengan kue lapis yang terbuat dari tepung beras dan santan, kue talam tidak memiliki bahan dasar talas atau ubi jalar, seperti yang banyak disalahpahami.

Talam sebenarnya mengacu pada wadah atau cetakan yang digunakan untuk membuat kue ini. Cetakan talam terbuat dari bahan logam seperti aluminium atau kuningan, dengan bentuk pipih dan berongga di tengahnya. Adonan kue dituangkan ke dalam cetakan talam dan dikukus hingga matang.

Saat matang, kue akan terlepas dengan mudah dari cetakan, menghasilkan bentuk yang khas dan cantik.

4. Bubur sumsum

bubur sumsum (commons.wikimedia.org/Sanko)

Sekilas, nama bubur sumsum mungkin membingungkan karena tidak secara langsung menunjukkan bahan utamanya. Kata sumsum umumnya merujuk pada bagian dalam tulang yang berwarna putih dan lunak. Namun, bubur ini sama sekali tidak menggunakan sumsum tulang sebagai bahan baku.

Terdapat beberapa teori mengenai asal-usul nama bubur sumsum. Salah satu teori menyebutkan bahwa tekstur bubur yang lembut dan berwarna putih menyerupai sumsum tulang. Hal ini diperkuat dengan cara penyajian bubur sumsum yang disiram dengan kuah gula merah kental, yang warnanya mirip dengan sumsum tulang.

Teori lain menjelaskan bahwa nama bubur sumsum berasal dari proses pembuatannya. Pada tahap awal, adonan tepung beras dimasak dengan api kecil hingga mengental dan teksturnya menyerupai sumsum. Adonan ini kemudian dicetak dan disiram dengan kuah gula merah.

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya