TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan Khas Festival Bunga Sakura di Jepang, Cantik dan Enak!

Gak sedikit lho yang bentuk dan warnanya mirip bunga sakura

ilustrasi makanan khas festival bunga sakura di Jepang (unsplash.com/Vicky Ng)

Musim semi di Jepang identik dengan mekarnya bunga sakura yang menawan. Festival Hanami atau festival bunga sakura pun menjadi tradisi yang dinanti-nanti banyak orang untuk menikmati keindahan bunga sakura bersama orang-orang tersayang.

Namun, tahukah kamu bahwa Festival Hanami bukan hanya tentang menikmati keindahan bunga sakura? Selain makan Jepang yang sudah sering kamu jumpai, festival ini juga menawarkan berbagai makanan khas yang lezat dan punya bentuk yang unik. Penasaran apa saja makanan yang wajib kamu coba saat Festival Hanami? Yuk, simak lima makanan khas Festival Bunga Sakura di Jepang berikut ini!

1. Sakura mochi

sakura mochi (commons.wikimedia.org/Ocdp)

Sakura mochi adalah kue tradisional Jepang yang wajib kamu coba saat festival Hanami. Kue ini terbuat dari mochi (beras ketan yang ditumbuk halus) berwarna merah muda dan dibungkus dengan daun sakura yang diasinkan. Rasanya manis dan sedikit asin, serta teksturnya kenyal dan lembut. Daun sakura yang membungkusnya pun memberikan aroma khas yang menambah kelezatan kue ini.

Sakura mochi biasanya disajikan saat Hanami sebagai simbol musim semi dan keberuntungan. Kue ini juga diyakini dapat membawa kesehatan dan kemakmuran bagi yang memakannya. Ada dua jenis sakura mochi yakni kanto-style sakura mochi (mochi berwarna merah muda dan dibungkus dengan daun sakura) dan kansai-style sakura mochi (mochi berwarna putih dan dibungkus dengan daun sakura yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung beras).

Sakura mochi memiliki sejarah panjang yang terhubung dengan tradisi Hanami. Konon, tradisi makan sakura mochi saat Hanami sudah ada sejak zaman Heian (794-1185). Pada masa itu, orang Jepang percaya bahwa bunga sakura memiliki kekuatan magis untuk membawa keberuntungan dan kesehatan.

Warna merah muda pada sakura mochi melambangkan musim semi dan bunga sakura yang sedang mekar. Daun sakura yang membungkusnya melambangkan kesederhanaan dan kehidupan yang baru.

Sakura mochi juga merupakan simbol harapan dan optimisme untuk menyambut musim semi yang penuh dengan keindahan dan kebahagiaan.

2. Hanami dango

hanami dango (commons.wikimedia.org/Maakun)

Hanami dango adalah bola-bola mochi berwarna putih, merah muda, dan hijau yang ditusuk dengan tusukan bambu. Rasanya manis dan teksturnya kenyal. Warna-warna pada hanami dango melambangkan musim semi: putih untuk salju yang mencair, merah muda untuk bunga sakura, dan hijau untuk daun-daun baru.

Hanami dango biasanya disajikan saat Hanami sebagai simbol musim semi dan kebahagiaan. Kue ini dibuat dari tepung beras ketan yang ditumbuk halus dan dicampur dengan gula dan air. Adonan hanami dango kemudian dibentuk menjadi bola-bola kecil dan direbus dalam air mendidih. Bola-bola ini kemudian ditusuk dengan tusukan bambu dan disajikan.

Hanami dango sudah ada sejak zaman Edo (1603-1868). Pada awalnya, hanami dango hanya berwarna putih. Warna merah muda dan hijau baru ditambahkan pada zaman Meiji (1868-1912). Hanami dango biasanya disajikan dengan teh hijau. Ada banyak variasi hanami dango, seperti yang diisi dengan pasta kacang merah atau matcha.

Hanami dango adalah makanan yang sempurna untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman sambil menikmati keindahan bunga sakura. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal membuat kue ini disukai oleh semua orang. Hanami dango juga merupakan hadiah yang ideal untuk orang-orang tersayang.

Baca Juga: 10 Festival Bunga Sakura Terkenal di Jepang, Cantik Semua!

3. Chirashi zushi

chirashi zushi (commons.wikimedia.org/wordridden)

Chirashi zushi adalah hidangan sushi yang disajikan dengan cara yang berbeda dari sushi pada umumnya. Chirashi berarti "menyebar" atau "menebar". Hidangan ini terdiri dari nasi sushi yang diletakkan di atas piring dan dihiasi dengan berbagai macam topping. Bisa dibilang, chirashi zushi adalah sushi yang disajikan dalam bentuk bento atau bekal makan ala Jepang.

Topping yang digunakan dalam chirashi zushi cukup bervariasi, namun biasanya topping yang umum dijumpai adalah irisan ikan mentah seperti salmon, tuna, atau mackerel, telur dadar yang diiris tipis, sayuran seperti mentimun dan wortel, dan acar jahe. Chirashi zushi juga dapat dihiasi dengan sakura yang diasinkan atau diparut untuk memberikan sentuhan musim semi.

Chirashi zushi telah ada sejak zaman Edo (1603-1868) di Jepang. Pada saat itu, hidangan ini dikenal sebagai nagashi-zushi (sushi yang mengambang) dan disajikan di atas perahu kecil yang mengapung di sungai. Nagashi-zushi terdiri dari nasi sushi yang dihiasi dengan berbagai macam topping, seperti ikan mentah, telur dadar, dan sayuran. Para tamu akan mengambil sushi dari perahu dengan sumpit mereka. Chirashi zushi dalam bentuk yang sekarang ini mulai populer pada zaman Meiji (1868-1912). Hidangan ini menjadi lebih mudah diakses karena tidak memerlukan perahu dan dapat disajikan di atas piring.

Chirashi zushi biasanya disajikan saat Hanami sebagai simbol musim semi dan kelimpahan. Hidangan ini juga diyakini dapat membawa kesehatan dan kemakmuran bagi yang memakannya.

4. Ichigo daifuku

ichigo daifuku (vecteezy.com/pornchai sriprang)

Ichigo daifuku adalah mochi Jepang yang diisi dengan stroberi segar dan pasta kacang merah manis. Daifuku dalam bahasa Jepang berarti "keberuntungan yang besar", sehingga ichigo daifuku sering disajikan sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Rasanya manis dan asam, dan teksturnya kenyal dan lembut. Perpaduan rasa manis dari mochi dan pasta kacang merah dengan rasa asam segar dari stroberi menghasilkan rasa yang unik dan lezat.

Hidangan ini diciptakan pada tahun 1980-an oleh toko wagashi Kashidokoro Osumi Tamaya di Kota Yoshimi, Prefektur Saitama. Awalnya, ichigo daifuku tidak populer karena harganya yang mahal dan rasa manisnya yang berlebihan. Namun setelah dipromosikan di televisi nasional pada tahun 1987, hidangan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang.

Kelezatan ichigo daifuku tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa nuansa kebahagiaan dan kegembiraan dalam festival Hanami. Menyantap ichigo daifuku di bawah bunga sakura yang indah adalah tradisi yang sudah dilakukan selama berabad-abad di Jepang. Tradisi ini merupakan cara untuk menikmati keindahan musim semi dan merayakan datangnya kebahagiaan dan keberuntungan.

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya