Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Telur adalah salah satu sumber makanan paling populer di seluruh dunia. Makanan ini mudah ditemukan dan ekonomis.
Telur dapat ditambahkan ke dalam berbagai macam hidangan untuk menciptakan makanan yang lebih lezat. Telur juga menyediakan berbagai nutrisi penting untuk tubuh, mulai dari protein, lemak, hingga vitamin.
Bicara tentang telur, kebanyakan olahan telur berasal dari telur ayam. Namun, sebenarnya ada jenis telur lain yang dapat dikonsumsi. Kali ini, kita akan membahas beberapa jenis telur lain yang dapat dimakan.
1. Telur bebek
ilustrasi telur bebek (pixabay.com/Franck Barske) Dibanding telur ayam, telur bebek memiliki ukuran 50 persen lebih besar. Telur bebek juga memiliki bagian kuning yang lebih besar, berwarna keemasan, dan lembut. Banyak orang lebih menyukai telur bebek karena rasanya lebih kaya dan ukurannya lebih besar.
Diterangkan laman Healthline, telur bebek memiliki profil nutrisi yang sedikit lebih baik daripada telur ayam karena ukurannya yang lebih besar. Telur bebek memiliki berat rata-rata sekitar 70 gram, sedangkan telur ayam berukuran besar memiliki berat sekitar 50 besar.
Telur bebek dapat diolah dengan cara yang sama seperti telur ayam, seperti direbus, orak-arik, dadar, atau ditambahkan ke dalam adonan kue.
Baca Juga: Apa Itu Telur Omega 3 dan Bedanya dengan Telur Biasa?
2. Telur burung unta
ilustrasi telur burung unta (pixabay.com/Markus Distelrath) Burung unta adalah unggas yang menghasilkan telur berukuran paling besar. Satu butir telur burung unta berukuran sekitar 1,5 hingga 2,3 kg. Dari segi rasa, telur burung unta sedikit lebih manis daripada telur ayam.
Dijelaskan laman Livestrong, telur burung unta kaya akan protein, vitamin A, vitamin E, seng, mangan, dan selenium. Telur burung unta juga tinggi asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan penglihatan.
3. Telur ikan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi telur ikan (pixabay.com/Miroslavik) Telur ikan yang juga dikenal sebagai kaviar atau roe sempat dianggap sebagai barang mewah di berbagai wilayah. Namun makin ke sini, makin banyak restoran yang menambahkan telur ikan sebagai pelengkap hidangan, khususnya di restoran sushi.
Diterangkan laman Verywell Fit, meskipun kaya akan asam lemak omega-3, telur ikan juga tinggi kolesterol. Selain itu, telur ikan sering diawetkan dengan garam sehingga mengandung banyak natrium. Namun, telur ikan biasanya hanya disajikan dalam jumlah kecil.
Meskipun berasal dari ikan, telur ikan tidak terlalu amis. Telur ikan memang memiliki rasa amis ringan dan sedikit asin, tetapi rasa kaviar atau roe tidak persis seperti ikan mentah.
4. Telur kalkun
ilustrasi telur kalkun (commons.wikimedia.org) Telur kalkun jauh lebih besar daripada telur ayam. Jika telur ayam besar memiliki berat sekitar 50 gram, telur kalkun beratnya sekitar 90 gram. Jika cangkang telur ayam berwarna cokelat, cangkang telur kalkun bisa berwarna putih, krem, cokelat, atau berbintik-bintik.
Soal rasa, keduanya memiliki rasa yang mirip, tetapi telur kalkun cenderung lebih creamy. Salah satu aspek yang sangat berbeda dari kedua telur ini adalah nutrisinya.
Diterangkan laman The Spruce Eats, telur kalkun menyediakan kalori, protein, dan lemak hampir dua kali lebih besar daripada telur ayam. Tentu saja, ini karena ukuran telur kalkun yang lebih besar.
Baca Juga: 5 Aneka Olahan Telur yang Gak Bikin Bosan, Mudah Dibuat!