TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Makanan Pemicu Inflamasi, Hindari Biar Gak Kena Peradangan

Peradangan bisa bikin kamu kena penyakit mematikan lho

Fukuoka Tenjin Naishikyo

Tergantung dari situasinya, peradangan yang terjadi di tubuh bisa menguntungkan ataupun sebaliknya. Inflamasi atau peradangan sebenarnya cara tubuh kita menjaga dirinya sendiri secara alami dari berbagai macam serangan luar.

Kondisi tersebut akan membantu tubuh kita terhindar dari penyakit sekaligus menstimulasi kesembuhan jika terdapat penyakit atau luka. Tetapi di sisi lain, peradangan yang terus terjadi sekalipun tidak adanya penyakit (radang kronis) malah bisa mendatangkan berbagai macam kondisi berbahaya seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Menariknya, apa yang masuk ke perut kita bisa berpengaruh besar terhadap kondisi peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Demi menghindari kondisi tersebut, pastikan untuk mengurangi enam jenis makanan penyebab peradangan seperti di bawah ini.

1. Makanan manis

More Nature

Gula meja (sukrosa) dan fruktosa merupakan dua jenis gula tambahan yang sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Sayangnya, makanan yang mengandung kedua bahan tersebut cenderung berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Salah satu alasan kenapa gula sangatlah berbahaya dikarenakan efeknya yang mampu menyebabkan peradangan di tubuh, sehingga kamu pun berpotensi mengembangkan penyakit tertentu.

Tetapi perlu dicatat juga bahwa gula menjadi sangat berbahaya jika kamu mengonsumsi jenis fruktosa dengan kadar yang tinggi. Sementara kadar kecil yang biasanya terdapat dalam buah-buahan cenderung aman untuk dikonsumsi selama tidak melebihi jumlah yang wajar.

Beberapa contoh makanan sumber gula tinggi yang harus dibatasi jumlahnya adalah permen, cokelat, soft-drink, kue, cookies, donat, dan beberapa jenis sereal.

2. Lemak trans buatan

Elle

Secara sederhananya, lemak trans buatan merupakan jenis lemak tak sehat yang harus kita hindari sebisa mungkin. Namun sayangnya, banyak orang yang malah mengonsumsinya hampir setiap hari dikarenakan perubahan pola makan dan gaya hidup modern saat ini.

Lemak trans tersebut biasanya dibuat dengan cara menambahkan hidrogen ke dalam lemak tak jenuh yang berbentuk cair, sehingga akan menciptakan stabilitas lemak yang lebih padat. Kebanyakan margarin mengandung jenis lemak trans dengan tujuan agar lebih awet saat disimpan. 

Berbeda dengan jenis lemak trans alami yang bisa kita temukan dari dalam daging dan produk susu, lemak trans buatan bisa mendatangkan berbagai macam penyakit dan peradangan.

Selain memiliki sifat mengurangi kadar kolesterol baik HDL, lemak trans buatan juga bisa mengganggu fungsi dinding sel-sel endotel yang melapisi arteri, dan kemudian menjadi salah satu faktor seseorang terkena penyakit jantung yang berbahaya.

Selain itu, mengkonsumsi lemak trans buatan juga sudah terkait dengan tingginya kadar penanda peradangan seperti protein C-reaktif (CRP). Agar kamu senantiasa terhindar dari lemak trans buatan, cobalah untuk mengurangi camilan atau makanan seperti kentang goreng, fast food, margarin, kue kemasan, dan makanan yang memiliki bahan bernama minyak terhidrogenasi parsial di dalam labelnya.

Baca Juga: Antisipasi Sedini Mungkin! 8 Cara Ampuh Mencegah Diabetes

3. Minyak sayur

Kuni Naka

Di abad ke-20, penggunaan minyak sayur di Amerika Serikat kian meningkat hingga 130 persen dan menyebar ke berbagai macam negara termasuk Indonesia. Padahal, banyak sekali para ahli kesehatan yang percaya bahwa minyak sayur bisa menjadi biang kerok kita terkena peradangan karena mengandung asam lemak omega 6 dengan kadar yang tinggi.

Tubuh sebenarnya masih membutuhkan omega 6 tersebut, tetapi bukan dalam jumlah yang besar. Bahkan para peneliti pun lebih menyarankan kita agar mampu mengimbanginya dengan asupan asam lemak omega 3. Ketidakseimbangan tentunya bisa mendatangkan berbagai macam masalah kondisi kesehatan.

Sayangnya, di zaman sekarang cenderung lebih banyak makanan yang mengandung omega 6 dibandingkan dengan omega 3, jadi rasionya cenderung tidak mampu kita jaga dengan baik.

Untuk itulah, yuk kita tingkatkan asupan omega 3 baik dari sumber nabati maupun hewani. Mungkin yang paling mudah didapat yaitu berasal dari ikan.

4. Karbohidrat rafinasi

All About

Sebagian besar orang Indonesia tidak bisa lepas dari nasi, yang mana telah menjadi sumber karbohidrat utama bagi tubuh kita. Tetapi perlu diingat bahwa sumber karbohidrat tidak hanya bersumber dari beras saja.

Bahkan saking banyaknya, karbohidrat tersebut memiliki efek yang berbeda setelah masuk ke perut. Untuk itulah muncul istilah indeks glikemik, yang digunakan sebagai ukuran perhitungan seberapa cepat karbohidrat tersebut meningkatkan kadar gula darah kita.

Semakin rendah indeks glikemik dari makanan, maka akan semakin baik karena tidak akan membuat gula darah anda melonjak drastis. Kondisi ini tentunya bisa mencegah kita terkena penyakit terkait seperti diabetes.

Sementara terdapat pula jenis makanan dengan nilai indeks glikemik tinggi, sebut saja karbohidrat rafinasi yang sebagian besar telah kehilangan kandungan seratnya. Padahal, serat tersebut sangatlah dibutuhkan untuk mengatur kadar gula darah, memberi makan bakteri baik, dan menjaga perut kamu agar kenyang lebih lama.

Penelitian di zaman sekarang bahkan telah memperlihatkan bahwa asupan karbohidrat rafinasi pada pola makan modern saat ini bisa memperbanyak bakteri perut penyebab peradangan sekaligus meningkatkan risiko kamu terkena obesitas dan penyakit radang usus.

Adapun beberapa jenis makanan yang perlu kamu hindari di antaranya permen, roti putih, beberapa sereal, kue, soft-drink, dan makanan terproses lainnya yang telah dicampur gula atau tepung.

5. Minuman beralkohol

Toyokeizai

Sudah dipastikan kalau minuman beralkohol sangatlah tabu dikonsumsi secara bebas di Indonesia. Tidak hanya bisa membuat kamu mabuk dan tak sadarkan diri, minuman keras ini pun ternyata bisa memicu peradangan yang berbahaya.

Bahkan bagi mereka yang sudah kecanduan dan mengonsumsinya dalam jumlah tinggi, maka berpotensi terkena kondisi berbahaya di mana racun bakteri keluar dari usus besar dan masuk ke area tubuh lainnya. Kondisi ini seringkali disebut sebagai usus bocor, sehingga bisa menyebabkan peradangan yang meluas dan merusak organ-organ kamu.

Baca Juga: 6 Makanan Anti Inflamasi Terbaik, Bantu Redakan Nyeri

Writer

Subaru Adsid

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya