TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berusia Lebih dari Seabad, Ini 6 Fakta Menarik Tahu Sumedang

Dijajakan menggunakan wadah khas bongsang

ilustrasi sajian tahu sumedang (pexels.com/Riki Risnandar)

Tahu menjadi penganan yang eksistensinya tidak terlepas dari identitas kuliner tradisional Indonesia. Sejarah mencatat, bangsa yang pertama kali memperkenalkan teknik membuat tahu adalah bangsa China. Lebih tepatnya dibawa oleh para pedagang Cina yang datang ke Nusantara.

Salah satu jenis tahu yang paling dikenal di Indonesia adalah tahu sumedang. Karena ketenarannya, tahu sumedang dinobatkan menjadi ikon kuliner kota tersebut. Eits, tapi tahu gak bahwa di sisi lain ternyata tahu sumedang punya sederet fakta menarik, lho. 

Berikut fakta menarik tentang tahu sumedang.

1. Asal muasal kata tahu

ilustrasi tahu sumedang (pixabay.com/ focusonpc)

Menilik sejarahnya, istilah tahu sendiri berasal dari bahasa Hokkien. Berdasarkan buku "Membuat Tahu Sumedang ala Bungkeng (2005)", dijelaskan secara rinci asal kata tahu yakni dari gabungan kata, 'tao hu', atau 'teu hu'. 'Tao' atau 'teu' artinya kedelai, sedangkan 'hu' berarti lumat menjadi bubur.  Definisi lain kata 'tauhu' atau 'taufu' ini, juga dijelaskan sebagai olahan kedelai yang difermentasi.

Tahu pertama kali dikenal di wilayah Tiongkok sekitar tahun 164 SM. Tepatnya saat Dinasti Han berkuasa. Kemunculan tahu bermula saat dipopulerkannya tanaman kedelai, yang memang asalnya dari daratan Manchuria dan wilayah Cina.

Dari sana kemudian tahu secara kontinu dibawa dan disebarkan oleh para imigran Tiongkok ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

 

 

2. Pelopor produsen tahu sumedang

potret papan usaha Tahu Bungkeng (instagram.com/ elis_kusmayanti)

Dalam buku yang diterbitkan LIPI berjudul "Tahu Sejarah Tahu Sumedang (2021)", sekitar tahun 1900-an seorang imigran Tionghoa bermama Ong Kino, membuat tahu atas permintaan istrinya. Dirasa tahu buatannya memiliki rasa yang unik dan lezat, muncul ide untuk menjualnya di sekitar tempat Ong Kino tinggal, yakni di wilayah Sumedang. 

Namun pada saat itu belum banyak orang yang tertarik untuk membelinya. Karena karakteristik tahu kreasi Ong Ki No, masih mirip seperti tahu putih rebus asal Tiongkok. Sekitar tahu 1917 bisnis tahu Ong Ki No tidak berjalan lancar sehingga memaksanya pulang ke China dan menyerahkan usahanya kepada putranya, Ong Bung Keng. 

Ong Bung Keng mencoba berinovasi dengan menggoreng tahu tersebut. Tahu yang digoreng menghasilkan tekstur renyah dan rasa yang lebih gurih. Aroma khas yang muncul akibat proses penggorengan berhasil menarik minat pembeli. Mulai dari sana tahu Bungkeng dikenal sebagai pionir yang mempelopori produsen tahu sumedang hingga terkenal dan berhasil mempertahankan eksistensinya hingga sekarang. 

 

 

Baca Juga: 9 Oleh-oleh Khas Sumedang yang Nikmat, Kesukaaan Semua Orang

3. Bentuk tahu sumedang

ilustrasi tahu sumedang (pixabay.com/ gianyasa)

Berbeda dari tahu kebanyakan yang mempunyai tampilan halus, putih, dengan tekstur yang lembut, tampilan tahu sumedang termasuk ke dalam golongan tahu kulit. Tahu sumedang memiliki bagian luar berwarna cokelat, sementara tekstur kulitnya liat dan agak kasar. 

Tahu sumedang dikenal dalam dua jenis. Pertama tahu sumedang bertekstur lembut dengan isian penuh. Sementara jenis tahu yang kedua bagian dalamnya kosong atau kopong. Jenis yang kedua ini sering juga dikenal sebagai tahu pong. 

4. Proses pembuatannya yang khas

ilustrasi tahu sumedang (pexels.com/ AlteredSnaps)

Tahu sumedang menggunakan bahan utama kedelai lurik, yakni kedelai yang memiliki corak seperti telur puyuh dan mengandung banyak pati. Sehingga olahan tahu yang dihasilkan rasanya berbeda dari tahu kebanyakan. 

Pembuatan tahu sumedang juga sulit diimitasi di daerah lain. Hal ini berkaitan dengan kondisi geografis kota Sumedang yang mendukung kedelai berkualitas tumbuh subur. Selain itu, kandungan air di wilayah Sumedang membuat olahan tahu yang dihasilkan memiliki ciri bentuk, tekstur, maupun rasa yang khas. Beberapa faktor tersebut membuat industri ini sulit berkembang di luar wilayah Sumedang.  

5. Kandungan gizi tahu sumedang

ilustrasi kedelai (pexels.com/ Polina Tankilevitch)

Tahu memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kedelai diketahui mengandung beberapa zat berkhasiat seperti kalori, protein, lemak, fosfor, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin B1.

Protein kedelai punya segudang manfaat seperti meningkatkan metabolisme tubuh, memperkuat sistem imun, meningkatkan daya ingat, menstabilkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, menguatkan tulang, menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kolesterol.

Bagi wanita, tahu memiliki kegunaan untuk mencegah menopause serta menurunkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: 5 Kreasi Penyajian Tahu Aci yang Menggoda, Bikin Ngiler!

Verified Writer

Firda Widi Astuti

Seorang insan yang berharap keberadaannya punya manfaat untuk sesama. | Instagram: @firdaus_wa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya