TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Trivia Lontong Sadah Khas Daerah Darek di Sumatera Barat, Mau Coba?

Cita rasa dan aromanya beda dari lontong biasa #LokalIDN 

cookpad.com/asmara safvitri

Lontong agaknya merupakan olahan yang sangat umum dalam kuliner Nusantara. Kendati demikian, di balik tampilannya yang terbilang sederhana, ternyata lontong memiliki beberapa varian. Hal ini didasarkan dari cara pembuatan serta bahan tambahannya.

Misalnya saja lontong sadah. Nah, salah satu kreasi lontong yang kerap dibuat oleh masyarakat Minang, tepatnya di daerah Darek, ini tak kalah menarik, lho! Ini dia fakta tentang lontong sadah.

1. Sesuai namanya, lontong "sadah" memang turut menggunakan kapur sirih sebagai bahan baku 

cookpad.com/asmara safvitri

Usut punya usut, "sadah" merujuk pada kapur sirih. Oleh sebab itu, lontong tersebut dikenal dengan nama lontong sadah. Pasalnya, kapur sirih memang digunakan sebagai campuran ke dalam adonan lontong saat proses memasak. 

Baca Juga: 7 Resep Olahan Lontong ala Rumahan yang Sederhana tapi Bikin Nagih

2. Lontong sadah memiliki cita rasa dan aroma khas yang sekilas agak mirip seperti putih telur 

cookpad.com/Mona Wulan

Selain bahan bakunya, daya tarik lontong sadah juga berasal dari cita rasa yang dihasilkan. Tepatnya, lontong ini memiliki cita rasa yang sekilas terasa agak mirip seperti putih telur. Tak hanya soal rasa, aromanya pun sepintas seperti putih telur. 

3. Lontong sadah lazim dibuat oleh masyarakat dari daerah darek

reaganblog.web.app

Dibandingkan daerah-daerah lain di Sumatera Barat, agaknya lontong sadah merupakan hal yang lazim di daerah darek. Daerah darek meliputi luhak nan tigo seperti Tanah Datar, Agam, dan Limapuluh Kota. 

4. Sekilas, proses pembuatan lontong sadah mirip dengan lontong pada umumnya 

cookpad.com/Upiek Salero

Proses pembuatan lontong sadah mirip seperti lontong pada umumnya. Diawali dengan memasak beras, ditambahkan air, lalu diaduk rutin hingga teksturnya halus (seperti bubur). Saat adonan menjelang matang, kapur sirih dicampurkan secukupnya.

Kapur sirih tersebut tak boleh terlampau banyak sebab dapat mengakibatkan cita rasa lontong menjadi pahit dan tekstur yang terlampau keras. Selanjutnya, adonan dituangkan ke dalam loyang tahan panas dan didiamkan sekitar beberapa jam pada suhu ruangan.

Disarankan pula untuk menutupi bagian atasnya menggunakan kain yang bersih (jika uap panas pasca dimasak tadi telah hilang). Apabila teksturnya sudah dingin dan mengeras, maka lontong pun siap untuk dipotong-potong.

Baca Juga: 10 Makanan Ini Makin Nikmat kalau Dimakan dengan Lontong, Sudah Coba?

Verified Writer

Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya