TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Furikake, Bumbu Tabur Khas Jepang Bikin Makanan Jadi Lezat!

Nasi atau sup pun jadi umami!

ilustrasi nasi ditaburi furikake (pixabay.com/Markus Winkler)

Di Indonesia, menaburkan bawang goreng biasa dilakukan agar nasi jadi lebih sedap. Jepang juga punya taburan khasnya sendiri, yaitu furikake. Taburan ini terdiri dari nori yang sudah dihancurkan, wijen, katsuobushi, dan bahan lainnya.

Biasanya, furikake ditaburkan di atas nasi, sup, onigiri, atau makanan lainnya untuk menambah tekstur dan rasa umami. Mau tahu lebih lanjut tentang furikake dan cara membuatnya? Simak artikel berikut, yuk!

1. Furikake adalah taburan gurih khas Jepang

ilustrasi furikake di atas nasi (commons.wikimedia.org/Así de mamona soy)

Furikake adalah semacam bumbu tabur yang biasa digunakan sebagai toping atau condiment masakan Jepang. Melansir dari Food Network, furikake pada dasarnya terdiri dari satu jenis protein (ikan, ayam, daging sapi, atau protein lainnya), yang dimasak, dikeringkan, dan haluskan lalu dicampur dengan nori dan biji wijen sangrai.

Terdapat banyak tipe furikake tergantung bahan dan rasa yang diinginkan, namun bahan campuran yang biasa digunakan adalah biji wijen sangrai, nori, telur kering, ikan kering, katsuobushi, bumbu-bumbu yang dikeringkan, gula, dan garam.

Baca Juga: 5 Makanan yang Gak Boleh Diblender, Merusak Tekstur!

2. Biasa ditaburkan di nasi, onigiri, dan sup

ilustrasi furikake di atas nasi (commons.wikimedia.org/Muyo)

Furikake memberikan rasa umami serta tekstur crunchy pada masakan. Furikake yang ditambahkan rempah pedas seperti shisho juga bisa menambahkan kekayaan rasa furikake.

Biasanya, furikake dipakai sebagai campuran onigiri, taburan pada nasi, kondimen sup, hingga bumbu basah untuk membuat ayam atau ikan goreng. Furikake ini sudah selayaknya garam dan lada di dapur Jepang karena sangat serbaguna dan dapat menaikkan rasa masakan.

3. Menjadi makanan untuk menambah kalsium

ilsutrasi furikake (freepik.com/freepik)

Furikake pertama kali dikembangkan pada era Tasiho (1912-1926). Pada masa tersebut pola makan orang Jepang dianggap kurang memenuhi kalsium. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang apoteker Kyushu mengembangkan furikake.

Resep awal furikake adalah tulang ikan yang diguling lalu dicampur dengan nori dan biji wijen panggang. Furikake tersebut ditaburkan di atas nasi, yang mana makanan pokok orang Jepang. Furikake juga diberikan kepada militer Jepang untuk menambah nutrisi makanan saat Perang Dunia I. Seiring berjalannya waktu, furikake makin banyak dikenal dan dipasarkan.

4. Cara membuat furikake klasik

ilustrasi nasi ditaburi furikake (pixabay.com/Markus Winkler)

Furikake klasik terbuat dari gomaisho (campuran wijen hitam dan garam), daun shiso kering yang dihancurkan dengan suribachi dan surikogi (mortar dan alu) tradisional Jepang. Furikake bisa juga dibuat dengan katsuobushi dan kombu. Bahan-bahan tersebut dipotong kecil-kecil kemudian direbus dengan soy sauce, mirin, dan sake sampai menjadi kering dan flaky. Barulah furikake bisa digunakan untuk taburan atau bumbu masakan.

5. Furikake sekarang tersedia berbagai rasa

ilustrasi furikake di atas sushi (pexels.com/Wil Carranza)

Selain furikake yang klasik dengan katsuobushi dan biji wijen ada banyak bahan lain yang bisa digunakan untuk membuat furikake. Bahan-bahan tersebut seperti daging kering, ikan sarden kering, umeboshi, yuzu, cod roe, salmon, wasabi, dan lain-lain. Bahkan, di supermarket di Jepang, furikake sudah ada rasa kari, tomat, extra spicy, kimchi, Mexican flavor, hingga Spanish flavor.

Baca Juga: 6 Makanan Berkuah ini Cocok Disantap saat Cuaca Dingin, Nikmat! 

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya