TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Perkedel, Lauk dari Kentang Terinspirasi dari Makanan Barat

Cocok untuk menjadi lauk berbagai makanan

ilustrasi perkedel (vecteezy.com/Ika Rahma)

Pada zaman kolonialisme Belanda dulu, banyak makanan Belanda yang diadaptasi menjadi makanan Indonesia, sebut saja kue klapertar, kue ruwok, selat solo, sosis solo, perkedel, dan lainnya.

Frikadel adalah salah satu makanan Belanda yang diadaptasi oleh Indonesia dan menjadi perkedel. Dari bahan dasarnya, tentu terdapat perbedaan antara kedua makanan tersebut. Kira-kira apa saja serba-serbi menarik dari perkedel? Simak artikel berikut, yuk!

 

1. Tak hanya terkenal di Belanda, frikadel terkenal di beberapa negara

ilustrasi frikadel (pixabay.com/Silvia)

Perkedel adalah salah satu makanan Indonesia yang diadaptasi dari makanan Belanda bernama frikadel. Perkedel muncul saat zaman kolonialisme Belanda. Frikadel ini juga terkenal di Jerman, Denmark, Polandia, dan negara-negara Skandinavia. Nama lain frikadel adalah frikadellen, frikadelle, atau fleischkuechle, tergantung negara asalnya.

Frikadel ini terbuat dari daging sapi atau pork yang digiling kemudian dicampur dengan tepung, bawang bombai, peterseli, lada hitam, garam, dan bawang putih kemudian dibentuk bulat-bulat lalu digoreng.

Ada resep yang menggunakan telur dan susu juga sebagai bahan tambahan frikadel.

 

Baca Juga: Resep Perkedel Kentang ala Perkedel Bondon, Kuliner Legendaris Bandung

2. Frikadel terbuat dari daging, sedangkan perkedel dari kentang

ilustrasi perkedel yang sedang digoreng (en.photo-ac.com/おとは☆)

Di Indonesia, frikadel berubah nama menjadi perkedel, karena orang Indonesia dulu susah menuturkan frikadel. Di Jawa, frikadel lebih populer dengan nama begedel.

Walaupun nama dan bentuknya hampir sama, tapi perkedel terbuat dari kentang, alih-alih daging. Konon, masyarakat Indonesia masih jarang memakan daging karena daging mahal sehingga bahan perkedel dari kentang yang mana merupakan hasil bumi yang mudah dan murah untuk didapatkan.

Daun peterseli pun diganti dengan seledri. Rasa perkedel tentunya disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

 

3. Terbuat dari kentang yang dihancurkan dengan berbagai bumbu

ilustrasi kentang (pixabay.com/congerdesign)

Perkedel terbuat dari kentang kukus yang kemudian ditumbuk hingga halus. Kentang tersebut kemudian ditambahkan bumbu halus (bawang merah, bawang putih, lada, garam) yang sudah digoreng, seledri, dan telur, lalu diaduk hingga rata.

Setelah itu, adonan dibentuk bulat-bulat pipih, dibalurkan ke dalam telur kocok, lalu digoreng. Ke dalam adonan kentang, juga bisa ditambahkan kornet, ayam, keju, wortel, daging ikan atau daging sapi untuk menambah tekstur dan rasa.

 

4. Bisa digunakan sebagai pendamping aneka makanan

ilustrasi tahu campur Lamongan yang menggunakan perkedel singkong (commons.wikimedia.org/Oleh Gunawan Kartapranata)

Perkedel biasanya disajikan sebagai lauk atau sebagai makanan pelengkap. Perkedel bisa disajikan bersama dengan soto, sayur sop, sayur lodeh, atau dimakan dengan nasi hangat saja sudah enak, lho.

Pada tahu campur asal Lamongan, perkedel biasanya dicampur ke dalam tahu campur, hanya saja perkedel yang digunakan adalah perkedel singkong. Perkedel sekarang juga sudah banyak jenisnya, seperti perkedel tahu, perkedel jagung, hingga perkedel mi instan.

 

Baca Juga: Resep Kentang Hasselback, Sajian Renyah dengan Bumbu Simpel

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya