TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Teh Tarik, Teh dengan Rasa Autentik dan Pembuatan yang Menarik

Teh asal Malaysia dengan pembuatan yang berteknik

teh tarik (masses.com.my)

Teh tarik merupakan salah satu minuman teh susu yang populer di Asia Tenggara khususnya, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Minuman ini dulunya dijual oleh para orang India yang tinggal di Malaysia.

Nama teh tarik berasal dari pembuatannya, yaitu teh yang ditarik. Teh dan susu dicampur kemudian dituangkan dari satu gelas ke gelas lainnya. Teh tarik memunyai warna oranye kecokelatan dan ada buih di atasnya ketika dihidangkan.

Namun, tahukah kalian bahwa teh tarik ini awalnya berasal dari Malaysia dan terbuat dari sisa-sisa teh berkualitas rendah? Nah, ingin tahu lebih lanjut terkait dengan serba-serbi menarik teh tarik? Simak terus artikel berikut, ya!

1. Bermula dari pekerja karet India yang berdagang chai tea

chai tea (unsplash.com/René Porter)

Asal muasal teh tarik ini adalah dari perkebunan karet di Malaysia. Melansir BBC, kala itu, di tahun 1877, Henry Nicholas Ridley, direktur Singapore Botanical Garden, mengimpor pohon karet dari Brasil ke British Malaya dan British Malaya pun menjadi produsen karet terbesar di dunia. Para imigran dari Tiongkok dan India menjadi pengelola dari puluhan ribu pohon karet.

Para migran dari India ini selain mengelola pohon karet, juga menjual chai atau teh khas India yang terbuat dari teh hitam Cina dengan rempah India. Chai dibuat tanpa susu. Chai yang dijual oleh mamak (paman dalam Bahasa Tamil) banyak digemari oleh pekerja kebun karet dan lama-kelamaan menjadi populer.

Lima puluh tahun setelah migran India menjajakan chai, seorang pengusaha kelahiran Inggris, Archibald Russel, mengimpor teh hitam dari Tiongkok untuk ditanam di dataran tinggi Malaysia Tengah.

Russel juga mendirikan perkebunan teh Melayu pertama di tahun 1920. Produksi teh Melayu ini berkembang pesat hingga mencapai pasar internasional.

 

Baca Juga: 9 Macam Teh Popular di Indonesia, Pernah Coba Mana? 

2. Harga teh yang mahal membuat pedagang chai tea berkreasi membuat teh tarik

chai tea (unsplash.com/Harsh Gupta)

Dilansir Food and Wine, pasca-Perang Dunia II, permintaan akan teh Melayu yang berkualitas tinggi dan harga teh juga menjadi mahal. Hal tersebut membuat para penjual chai tidak mampu membeli teh berkualitas lagi. Akhirnya, para penjual chai berkreasi dengan membeli daun teh bekas yang sudah tidak murni teh lagi atau serpihan daun teh berkualitas rendah yang berasal dari sisa hasil pemrosesan pabrik teh.

Chai tersebut mempunyai harga yang lebih dapat dijangkau oleh para penjual chai, namun memiliki rasa yang sepat. Chai tersebut kemudian direbus berulang kali agar rasa teh keluar. Agar chai yang pahit dan sepat dapat dinikmati, mereka pun mengadopsi cara orang Inggris dalam meminum teh; ditambah gula dan susu.

Para pedagang chai pun akhirnya menambahkan condensed milk untuk menutupi rasa sepat dan pahit dari teh bekas tersebut. Para pedagang chai juga menghilangkan rempah India yang digunakan untuk membuat chai, dengan harapan para orang Tiongkok juga dapat menikmati chai baru mereka.

3. Teh yang digunakan bisa dari serpihan teh atau teh dengan rasa yang kuat

teh tarik (vecteezy.com/Nilesh Birhade)

Sekarang ini, teh tarik dapat dibuat dari berbagai teh tetapi serbuk teh lebih direkomendasikan karena dapat memberi rasa teh yang lebih kuat. Serbuk teh ini berasal dari serpihan daun teh berkualitas rendah. 

Namun, jika ingin teh tarik dengan rasa dan aroma teh yang kuat dengan teh berkualitas baik, bisa menggunakan teh asal Sri Lanka atau ceylon tea yang memang mempunyai rasa dan aroma yang kuat dan dapat berpadu dengan baik bersama susu.

Agar teh mempunyai rasa teh tarik yang kuat dan khas, penjual teh tarik biasanya mencampurkan beberapa jenis teh dalam satu ramuan teh tarik. Teh lain, seperti teh celup pun bisa digunakan walaupun belum tentu memberi rasa yang kuat.

Melansir laman Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV, teh tarik dari Kepulauan Riau biasanya menggunakan teh tubruk untuk membuat teh tarik.

4. Teh tarik 'ditarik' sepanjang satu meter dalam pembuatannya

ilustrasi proses penyaringan teh tarik (unsplash.com/Ayaneshu Bhardwaj)

Proses pembuatan teh tarik dimulai dengan merebus teh selama 2-3 jam agar teh mengeluarkan rasa pahit dan sepat kemudian ditambahkan gula, susu kental manis, dan susu evaporasi. Bisa juga ditambahkan jahe untuk menambah kesegaran dan rasa. Setelah itu teh disaring dan dimasukkan ke dalam cangkir timah.

Teh dituangkan dengan ketinggian kurang lebih satu meter ke dalam cangkir lain. Proses ini yang dinamakan proses ‘menarik’ teh. Proses menarik teh tersebut dilakukan berulang kali hingga terbentuk lapisan buih. Proses menarik ini selain dapat mendinginkan teh, juga dapat meningkatkan rasa dan tekstur teh yang kental.

Teh tarik yang enak ditentukan dari jenis daun teh yang digunakan, cara mencampur teh, cara teh ditarik, jumlah gula yang ditambahkan, volume air, hingga perbandingan susu yang digunakan.

 

Baca Juga: 5 Serba-serbi Thai Tea, Teh Susu Asal Thailand yang Sedang Hype  

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya