TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Jenis Diet Populer di Dunia, Kamu Lebih Cocok yang Mana?

Ada yang sudah pernah mencoba?

pixabay.com/silviarita

Ada banyak macam jenis diet di luar sana.

Beberapa fokus mengurangi nafsu makan, sementara yang lain membatasi kalori, karbohidrat, atau lemak.

Karena semua metode mengklaim lebih unggul, mungkin sulit untuk mengetahui mana yang pantas untuk dicoba.

Yang benar adalah bahwa tidak ada satu diet yang terbaik untuk semua orang dan apa yang mungkin berhasil bagi kamu, mungkin tidak bekerja untuk orang lain.

Untuk itu mari kita simak 7 metode diet yang mungkin cocok untuk kamu!

1. Vegan Diet

pixabay.com/Free-Photos

Adalah metode diet yang membatasi semua makanan hasil produk hewani karena alasan etika, lingkungan, atau kesehatan.

Selain menghilangkan mengkonsumsi daging, metode ini juga menghilangkan konsumsi susu, telur, dan produk turunan hewani, seperti gelatin, madu, albumin, kasein, dan beberapa bentuk vitamin D3.

Pola diet vegan tampaknya sangat efektif untuk membantu orang menurunkan berat badan, seringkali tanpa menghitung kalori,  karena kandungan lemaknya yang sangat rendah dan serat yang tinggi membuat kamu merasa lebih kenyang lebih lama.

2. Paleo Diet

universityhealthnews.com

Paleo diet atau juga dikenal dengan nama diet manusia purba (caveman diet) adalah metode diet yang mengadaptasi kebiasaan makan nenek moyang pada zaman dulu. Diet ini mengikuti kebiasaan diet orang-orang pada masa Paleolitik (sekitar 2,5 juta sampai 10.000 tahun lalu).

Tujuan dari diet ini adalah mengembalikan kebiasaan makan manusia seperti manusia zaman dulu. Paleo diet yakin bahwa tubuh manusia lebih cocok dimasuki dengan diet seperti orang-orang zaman dulu (yang mengonsumsi makanan dari hasil berburu dan mengumpulkan) dibandingkan dengan diet modern, di mana terjadi perubahan pada sistem pertanian yang lebih canggih.

Dengan mengonsumsi bahan-bahan makanan yang menyehatkan, seperti buah dan sayuran, serta menghindari makanan olahan dan kemasan, tentu kamu akan lebih sehat setelah menjalani paleo diet.

Diet paleo lebih menekankan ke seluruh makanan tetapi melarang biji-bijian dan susu.

Baca Juga: Buah Apa yang Paling Cocok untuk Dietmu? Yuk, Coba Kuis Ini!

3. Dukan Diet

medicalnewstoday.com

Diet dukan adalah metode diet tinggi protein, penurunan berat badan rendah karbohidrat yang dibagi menjadi empat fase terbagi atas dua fase penurunan berat badan dan dua fase pemeliharaan.

Berapa lama kamu bertahan di setiap fase tergantung pada berapa banyak berat badan yang kamu inginkan untuk menurunkannya. Setiap fase memiliki pola makannya sendiri.

Penciptanya adalah Pierre Dukan, seorang dokter dan ahli nutrisi dari Perancis yang mengklaim diet dukan dapat menurunkan berat badan sebanyak 5 kg hanya dalam waktu satu minggu. Kunci dari penurunan berat badan ala diet dukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi protein, oatmeal, air putih, dan berjalan kaki cepat minimal 20 menit.

4. HCG Diet

pexels.com/rawpixel.com

Diet HCG adalah diet ekstrem yang dimaksudkan untuk menyebabkan penurunan berat badan yang sangat cepat hingga 1-2 pon (0,45-1 kg) per hari.

Diet yang satu ini menimbulkan efek tidak gampang lapar ini didapat dari penggunaan hormon HCG sintetis. HCG adalah singkatan dari Hormon Chorionic Gonadotropin, yaitu hormon khusus yang diproduksi sendiri oleh tubuh perempuan pada awal kehamilan. Dalam bentuk paling murninya, HCG berperan untuk mengatur produksi hormon lainnya seperti progesteron dan estrogen di dalam tubuh ibu hamil untuk mendukung proses tumbuh kembang janin.

Sekarang ini produk hormon HCG sudah banyak dijual dalam berbagai macam bentuk, ada yang berbentuk semprotan, diteteskaan di mulut, tablet, hingga suntikan.

5. Intermittent Fasting

pixabay.com/NjoyHarmony

Intermittent fasting atau lebih dikenal diet puasa adalah metode diet yang membuat siklus tubuh kamu berada di antara periode puasa dan makan.

Diet puasa  tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau apa yang harus dikonsumsi, namun lebih mengatur kapan kamu makan dan kapan harus berhenti makan alias “puasa”. Biasanya metode ini menganjurkan untuk puasa makan selama 16 jam, namun waktunya dapat kamu tentukan sendiri.

Pada umumnya, metode ini hanya menentukan dalam seminggu, kapan saja waktu untuk berpuasa. Yang dimaksud puasa di sini hanyalah puasa makan saja, namun kamu masih boleh minum. Selama periode berpuasa, kamu diharuskan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sedikit  sekali atau tidak makan sama sekali.

Dengan demikian, ini dapat dilihat lebih kepada pengaturan pola makan daripada diet.

6. The Zone Diet

zonediet.com

Zone diet atau lebih dikenal zona diet adalah diet yang memanfaatkan perbandingan rasio asupan makanan setiap harinya 40% Karbohidrat, 30% Protein dan 30% Lemak. Rasio perbandingan ini harus diterapkan baik untuk asupan makanan maupun camilan.

Sehingga dengan rasio asupan yang seimbang, tubuh tetap dapat menghasilkan energi dari asupan karbohidrat seimbang dan lemak pun tetap terbakar.

Tipsnya adalah kamu dapat membagi piring kamu menjadi 3 bagian. Dimana 1/3 bagian piring diisi dengan makanan tinggi protein rendah lemak seperti ayam, ikan, keju rendah lemak, tahu, atau potongan tipis daging sapi. Sedangkan 2/3 bagian piring dapat diisi dengan sumber karbohidrat rendah glisemik seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Diet ini mengarahkan pada gaya hidup sehat dengan kembali mengkonsumsi makanan kaya nutrisi dan meninggalkan makanan cepat saji.

Baca Juga: Diet Tinggi Protein Tidak Baik Bagi Kesehatanmu, Sudah Tau Bahayanya?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya