ilustrasi lasagna (vecteezy.com/Fernando Guerra Vis)
Di era digital, satu video tentang pasta carbonara yang dibuat pakai susu bisa langsung viral dan mengundang ribuan komentar dari netizen, termasuk dari warga Italia. Media sosial mempercepat penyebaran modifikasi resep carbonara dan reaksi terhadapnya. Kadang, komentar-komentar dari orang Italia yang merasa tersinggung bisa terdengar terlalu emosional, tapi itu juga karena mereka melihat makanan sebagai sesuatu yang sakral.
Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya keterikatan emosional terhadap makanan, khususnya makanan Italia yang dianggap sebagai warisan dunia. Sering kali, perdebatan di kolom komentar tentang makanan Italia lebih panas daripada topik politik, padahal yang dibahas cuma soal bumbu dan cara masak. Namun, justru dari sini terlihat bahwa makanan Italia bisa menjadi pemantik diskusi tentang identitas, budaya, dan apa yang layak untuk dijaga bersama.
Makanan Italia memang lebih dari sekadar sajian di atas piring, tapi sudah menjadi bagian dari jati diri, warisan sejarah, dan kebanggaan kolektif yang dijaga oleh banyak orang. Ketika resep makanan Italia dimodifikasi, reaksi yang muncul pun bukan semata soal selera, tapi tentang hubungan emosional yang sangat dalam.
Jadi, menurut kamu baiknya mempertahankan resep aslinya atau tetap melakukan modifikasi karena sulitnya menemukan rempah dan bahan khas Italia? Coba tulisakan di kolom komentar, ya!