Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi beras
ilustrasi beras (vecteezy.com/Prapat Aowsakorn)

Beras jadi bahan pokok yang selalu ada di dapur. Tetapi, banyak orang belum benar-benar memahami bahwa masa simpan beras tidak sesederhana menaruhnya di wadah lalu membiarkannya begitu saja.

Setiap jenis beras punya karakter unik yang memengaruhi ketahanannya. Ketika cara penyimpanan kurang tepat, kualitas beras bisa berubah lebih cepat daripada yang kamu duga. Untuk membantu kamu memahami hal ini, di bawah ini akan diulas mengenai masa simpan beras. Berikut pembahasan selengkapnya!

1. Masa simpan beras putih berubah berdasarkan kondisi penyimpanan

ilustrasi beras putih (vecteezy.com/Suwinai Sukanant)

Beras putih dikenal paling stabil untuk disimpan karena lapisan kulit arinya sudah terlepas saat proses penggilingan sehingga kandungan minyaknya rendah. Ketika masih tersegel, beras putih bisa bertahan sekitar 1,5–2 tahun selama kemasannya tidak terkena panas atau lembap. Setelah dibuka, umurnya turun menjadi sekitar satu tahun dengan catatan beras disimpan dalam wadah kedap udara di ruang yang kering.

Ketahanan beras putih memang lebih panjang dibanding jenis lain, tetapi tetap perlu pengelolaan yang baik agar mutunya terjaga. Menggunakan dua wadah misal satu untuk stok besar dan satu untuk harian bisa membantu mengurangi paparan udara. Dengan cara ini, kamu tidak perlu membuka wadah utama setiap hari sehingga kualitas bulirnya lebih terjaga. Jika beras mulai menguning atau aromanya berubah, itu tanda masa simpannya menurun dan sebaiknya tidak digunakan lagi.

2. Masa simpan beras merah dan cokelat lebih singkat karena kandungan minyak alaminya

ilustrasi beras merah (vecteezy.com/ Seksak Kerdkanno)

Beras merah dan cokelat membawa kulit ari yang masih utuh sehingga kadar minyak alaminya lebih tinggi dibanding beras putih. Kandungan minyak inilah yang membuat masa simpannya lebih pendek, terutama ketika disimpan di ruang dapur yang cenderung hangat. Ketika masih dalam kemasan yang belum dibuka, beras merah biasanya bertahan sekitar 1–1,5 tahun. Namun, setelah kemasan dibuka dan bersentuhan dengan udara, masa simpannya berkurang menjadi sekitar enam bulan. Perubahan aromanya jauh lebih cepat terjadi dibanding beras putih, jadi kualitasnya mudah menurun jika tidak disimpan rapat.

Cara penyimpanan yang tepat sangat berpengaruh pada hasil akhirnya ketika dimasak. Menaruh beras merah di wadah kedap udara saja tidak cukup jika ruang penyimpanan cenderung panas. Menempatkannya di lemari es membantu memperlambat proses oksidasi minyak, sehingga aromanya tetap segar lebih lama. Jika kamu jarang memakai beras ini untuk kebutuhan harian, membaginya ke wadah kecil dan menyimpan sisanya di lemari es jadi pilihan yang aman. Begitu aroma mulai tengik atau bulirnya berubah warna, sebaiknya stok tersebut tidak digunakan lagi karena menandakan masa simpannya habis.

3. Masa simpan beras Bulog dipengaruhi standar penyimpanan dan lama distribusi

ilustrasi beras Bulog (bulog.co.id)

Beras Bulog merupakan beras medium yang diproses dengan standar tertentu agar tetap terjangkau tetapi tetap layak dikonsumsi. Secara ideal, beras Bulog sebaiknya digunakan dalam waktu enam bulan sejak diterima konsumen agar kualitasnya tetap baik. Namun, beras ini sebenarnya bisa bertahan lebih lama jika disimpan dalam wadah kedap udara dan ditempatkan di ruang yang sejuk. Meski begitu, kualitasnya cenderung menurun jika disimpan terlalu lama, terutama jika sudah pernah dibuka. Penurunan kualitas pada beras Bulog biasanya terlihat dari perubahan warna menjadi sedikit kekuningan atau aroma yang mulai berubah.

Perlu dipahami bahwa beras Bulog melewati proses distribusi yang cukup panjang, sehingga kondisi penyimpanan sebelum sampai ke tangan konsumen ikut memengaruhi umur simpannya di rumah. Ada kalanya beras sudah berada di gudang cukup lama, sehingga masa simpannya lebih pendek dari estimasi ideal.

Jika kamu membeli beras Bulog dalam jumlah besar, menyimpannya di wadah yang benar-benar kering dan tertutup rapat sangat membantu menjaga mutunya. Jika muncul perubahan warna, aroma, atau tekstur, sebaiknya beras tersebut tidak digunakan lagi karena menunjukkan adanya penurunan mutu.

4. Kondisi lingkungan menentukan apakah beras bisa bertahan sesuai estimasi

ilustrasi beras merah (vecteezy.com/Decha Huayyai)

Umur simpan beras tidak hanya ditentukan jenisnya, tetapi juga kondisi ruang penyimpanan yang dipengaruhi cuaca dan aktivitas dapur. Ruangan yang lembap membuat beras lebih mudah menyerap uap air sehingga kualitasnya cepat berubah. Pada beras putih, efeknya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi aroma biasanya mulai berbeda saat dimasak. Pada beras merah dan beras Bulog, penurunan mutu bisa terjadi lebih cepat karena minyak dan kadar air alaminya lebih sensitif. Hal-hal kecil seperti membuka-tutup wadah saat tangan lembap juga bisa memengaruhi ketahanan beras. Jika ruang penyimpanan kamu cenderung panas, memindahkan sebagian stok ke lemari es bisa membuat masa simpan lebih stabil.

Untuk memastikan beras bertahan sesuai estimasinya, kamu bisa menyesuaikan wadah dan lokasi penyimpanan dengan kondisi rumah. Wadah plastik tebal atau kaca kedap udara membantu mencegah uap air masuk dan menjaga aroma tetap netral. Jika kamu tinggal di daerah yang tingkat kelembapannya tinggi, menyiapkan wadah kecil untuk harian dan menyimpan stok utamanya di ruang yang lebih sejuk bisa menjadi solusi yang efektif.

5. Teknik penyimpanan tepat membantu beras bertahan lebih lama dari estimasi

ilustrasi menyimpan beras (vecteezy.com/Srinuan Hiranwat)

Meskipun masing-masing jenis beras memiliki masa simpan tertentu, teknik penyimpanan yang tepat bisa membantu memperpanjang umur simpan tanpa mengurangi kualitas. Menempatkan beras di wadah kedap udara adalah langkah dasar yang paling penting untuk mencegah kelembapan. Selain itu, menyimpan beras di tempat gelap dan sejuk membuat bulir tetap kering dan aromanya stabil lebih lama. Untuk beras merah, cokelat, atau beras Bulog yang sensitif, menaruhnya di lemari es juga bisa menjaga minyak alaminya tetap stabil. Metode ini terutama berguna jika kamu membeli dalam jumlah besar dan tidak menghabiskannya dalam beberapa bulan.

Untuk menjaga keamanan konsumsi, ada baiknya kamu memeriksa tanda-tanda perubahan beras secara berkala. Perubahan warna menjadi kekuningan, aroma asam, atau tekstur yang terasa lebih lembap menandakan masa simpan sudah habis. Jika hal ini muncul, stok beras sebaiknya tidak digunakan lagi agar kualitas makanan tetap aman. Dengan penyimpanan yang teliti, kamu bisa menghemat pengeluaran dan memastikan kualitas nasi selalu terjaga.

Mengetahui masa simpan setiap jenis beras membantu kamu menjaga kualitas makanan yang tersaji setiap hari tanpa perlu membuang bahan yang masih bisa diselamatkan. Dengan memahami karakter masing-masing jenis beras, kamu lebih mudah menyesuaikan penyimpanan dengan kondisi dapur agar kualitas beras tetap baik sampai waktu digunakan. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team