Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tangkapan layar video Rachel Vennya dan Fuji makan udang carabineros
Tangkapan layar video Rachel Vennya dan Fuji makan udang carabineros (tiktok.com/rachelvennya)

Warganet saat ini sedang ramai membicarakan udang carabineros. Ukurannya "raksasa," udang berwarna merah mencolok ini dikenal lezat sekaligus bergizi tinggi.

Selain itu, yang bikin heboh adalah harganya cukup menguras kantong. Satu ekor udang carabineros dibanderol Rp160 ribu hingga Rp400 ribu, tergantung ukurannya.

Saking viralnya, banyak orang penasaran buat mencoba, termasuk selebgram Rachel Vennya. Melalui akun TikToknya @rachelvennya yang diunggah pada Jumat (22/8/2025), ibu dua anak itu membagikan momen pertamanya mencicipi udang carabineros bersama content creator Fuji.

1. Dimakan secara mentah

Dalam videonya, Rachel mengonsumsi udang unik ini secara mentah. Ia dan Fuji membuka kepala udangnya, sehingga organ dalam udangnya terlihat. Awalnya, Fuji terlihat ragu untuk menyantapnya karena baunya amis, tapi setelah dibuka, ada aroma manis yang keluar. "Kalau dicium dari jarak dekat, baunya gak amis, tapi seperti ada manisnya," kata Fuji dalam video tersebut.

Mereka berdua menyantap bagian organ lambungnya terlebih dahulu. "Ini best-nya, ini yang bikin mahal, guys," ujar Rachel. Wanita kelahiran 1995 ini mengatakan rasanya enak, meskipun ia sempat makan bagian yang pahit.

Rachel dan Fuji akhirnya mengupas bagian tubuh udang dan menyantapnya dengan campuran shoyu dan wasabi. Meski di sepanjang video tersebut Fuji terlihat ragu untuk mencobanya, tetapi ia memberikan rating yang cukup tinggi untuk udang carabineros ini. "(Ratingnya) 8/10 lah, tapi untuk bagian otaknya 8,5/10" katanya.

Sedangkan, Rachel mengaku lebih suka udang carabineros yang berukuran kecil dibandingkan yang besar. Di akhir video, Rachel memberitahukan harga seekor udang carabineros berukuran besar yang ia santap bersama Fuji, yaitu Rp400 ribu per ekornya. Wow!

2. Bisa juga diolah dengan cara di-pan seared

Tangkapan layar Sibungbung makan udang carabineros (tiktok.com/@sibungbung)

Sebelum Rachel Vennya, food content creator Sibungbung juga pernah mencicipi udang unik ini pada 2023. Dalam video TikToknya, ia juga menjajal udang carabineros yang dibelinya seharga Rp187 ribu per ekor.

Ia mengaku udang ini cukup sulit ditemukan di Jakarta. "Jadi, mumpung ada, yuk, kita cobain!" kata Sibungbung dalam videonya. Berbeda dengan Rachel dan Fuji, Sibungbung mengolahnya terlebih dahulu dengan cara di-pan seared dengan margarin di atas teflon tanpa bumbu apa pun.

Menurut dia, rasanya begitu enak, gurih, manis, dan juicy. Bahkan, ia juga menyesap kulit udang dengan lahap. "Sedot sampai kering," ujarnya.

3. Reaksi warganet

Ada pula content creator @sisi.asih yang suka dengan udang carabineros ini. Dalam reels Instagram yang ia unggah tahun lalu, ia tampak lahap dan menyukai semua bagian udang, termasuk organnya.

Kata dia, rasanya gurih, manis, kenyal, segar, dan tidak amis. Bahkan, dalam caption Instagramnya, ia menyebut udang carabineros sebagai juaranya sashimi.

Reaksi warganet pun beragam, sebagian besar terkejut dengan harganya yang cukup fantastis. Akun @nana_siregar035 berkomentar, "Bisa buat makan seminggu." Akun @yunie0355 juga merespons, "Ngiler sih, tapi kalo mau beli mikir-mikir harga satu udang bisa dapet sekilo kalo beli di pasar."

Ada pula yang salah fokus dengan Fuji yang terlihat ragu sepanjang video. "Uti kelihatan kurang yakin sama makanannya," kata akun @hai.strawberrycandy.

Udang carabineros sendiri adalah udang perairan dalam, tepatnya di sepanjang perairan Samudra Atlantik dan Mediterania. Udang ini termasuk yang paling dicari dan paling mahal di dunia.

Ternyata, mahalnya udang carabineros bukan tanpa alasan. Menurut Aruna Indonesia (2/10/2024), proses penangkapan terbilang cukup sulit dan membutuhkan biaya besar karena harus menggunakan kapal khusus. Tak heran kalau udang carabineros sering dihidangkan di restoran fine dining kelas atas.

Gimana, apakah kamu tertarik untuk mencoba udang mewah satu ini?

Editorial Team