Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
dashimaki tamago
dashimaki tamago (commons.wikimedia.org/rhosoi)

Dua jenis telur gulung asal Jepang, tamagoyaki dan dashimaki tamago sering bikin orang bingung karena tampilannya mirip. Keduanya sama-sama berwarna kuning keemasan, digulung rapi, dan tampak lembut. Tapi kalau diperhatikan, rasa dan teksturnya sangat berbeda. Tamagoyaki cenderung manis dan padat, sementara dashimaki lebih lembut dengan rasa gurih dari kaldu.

Mengetahui bedanya penting kalau kamu suka makanan Jepang, apalagi karena keduanya sering muncul di bento atau sushi. Banyak restoran tidak menuliskan nama jenisnya, jadi mengenali dari tampilan dan rasa jadi kunci. Yuk, pahami perbedaan antara tamagoyaki dan dashimaki tamago agar kamu bisa tahu mana yang sedang kamu santap tanpa harus menebak-nebak.

1. Tamagoyaki memiliki tekstur padat dan rasa manis yang lembut

ilustrasi tamagoyaki (commons.wikimedia.org/極地狐)

Tamagoyaki dibuat dari campuran telur, gula, dan mirin tanpa tambahan kaldu. Karena cairannya sedikit, hasil akhirnya jadi lebih padat dan kenyal. Proses memasaknya dilakukan dengan menuang adonan tipis ke wajan persegi, lalu digulung cepat sebelum matang sempurna. Lapisan demi lapisan disusun hingga membentuk gulungan tebal yang padat dan halus di permukaan.

Rasanya dominan manis tapi tetap terasa gurih alami dari telur. Biasanya tamagoyaki disajikan dalam bento box atau di atas nasi sushi sebagai pelengkap rasa. Teksturnya yang kompak membuatnya tidak mudah hancur meski disimpan lama. Karena itu, tamagoyaki sering jadi pilihan lauk praktis untuk makan siang atau bekal harian.

2. Dashimaki tamago mengandalkan kaldu untuk cita rasa gurih

dashimaki tamago (commons.wikimedia.org/経済特区)

Berbeda dari tamagoyaki, dashimaki tamago memakai campuran dashi, yaitu kaldu dari kombu dan ikan kering (katsuobushi). Tambahan ini membuat adonan telur lebih encer dan aromanya lebih kaya. Saat digoreng, cairan dashi menciptakan tekstur yang lembut, agak berair, dan terasa juicy di lidah.

Rasanya lebih gurih dan sedikit asin dibanding tamagoyaki. Biasanya dashimaki disajikan hangat bersama parutan lobak putih (daikon oroshi) yang memberi kesegaran. Karena teksturnya lembut, dashimaki paling enak dimakan langsung setelah dimasak. Hidangan ini sering muncul di restoran tradisional Jepang atau di meja sarapan hotel Jepang.

3. Teknik memasak tamagoyaki dan dashimaki tamago menentukan teksturnya

ilustrasi memasak tamagoyaki (commons.wikimedia.org/Bin im Garten)

Proses memasak dua jenis telur ini terlihat mirip tapi membutuhkan penanganan berbeda. Untuk tamagoyaki, wajan harus cukup panas agar telur cepat matang tanpa membuat lapisan terlalu lembek. Setelah adonan dituangkan tipis, telur digulung segera sebelum permukaannya kering. Cara ini menghasilkan lapisan yang kokoh dan bentuk yang stabil.

Dashimaki tamago perlu perlakuan lebih hati-hati karena adonannya lebih cair. Api wajan harus kecil supaya kaldu tidak membuat telur pecah. Setiap gulungan dilakukan perlahan agar hasilnya tetap utuh dan lembut. Teknik ini bikin dashimaki punya tekstur halus dan sedikit berair saat dipotong.

4. Penyajian tamagoyaki dan dashimaki tamago berbeda fungsi

dashimaki tamago (commons.wikimedia.org/MNXANL)

Tamagoyaki lebih sering disajikan sebagai lauk dalam bento atau pelengkap sushi karena praktis dan tahan lama. Makanan ini bisa disantap dalam keadaan dingin tanpa kehilangan rasa. Teksturnya yang padat juga membuatnya cocok untuk makanan bekal yang tidak mudah rusak. Di restoran sushi, potongan tamagoyaki biasanya diletakkan di atas nasi dan diikat nori tipis.

Sementara dashimaki tamago lebih sering ditemukan di rumah makan tradisional Jepang atau disajikan saat makan pagi. Karena mengandung kaldu, hidangan ini biasanya dimakan selagi hangat agar teksturnya tetap lembut. Dashimaki juga bisa dijadikan lauk pendamping ikan panggang atau sup miso.

5. Perbedaan rasa membuat keduanya cocok untuk situasi berbeda

tamagoyaki (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)

Tamagoyaki memberikan rasa manis yang ringan dan nyaman di lidah. Cocok untuk kamu yang suka hidangan lembut tapi tidak terlalu gurih. Sedangkan dashimaki tamago menawarkan rasa gurih yang lebih kompleks dengan aroma khas laut dari kaldu dashi. Teksturnya yang lembut membuatnya terasa seperti telur kukus yang meleleh di mulut.

Keduanya sama-sama enak, tergantung suasana dan selera. Kalau kamu ingin camilan manis dan padat, tamagoyaki pilihan yang tepat. Tapi kalau kamu lebih suka hidangan gurih dan lembut dengan sentuhan kaldu, dashimaki tamago jelas unggul. Mengenali perbedaan rasa ini bikin pengalaman makan jadi lebih seru karena kamu tahu apa yang membuat keduanya unik.

Membedakan tamagoyaki dan dashimaki tamago sebenarnya tidak sulit jika kamu memperhatikan bahan dan teksturnya. Tamagoyaki lebih manis dan padat, sementara dashimaki lebih gurih dan lembut. Kedua hidangan ini sama-sama menunjukkan keahlian memasak orang Jepang dalam mengolah bahan sederhana menjadi sesuatu yang nikmat. Jadi, lain kali saat melihat telur gulung Jepang di meja makan, kamu sudah tahu mana yang sedang kamu santap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team