ilustrasi tepung beras dalam jar (pixabay.com/Karolina Grabowska)
Untuk adonan tepung beras yang sudah dikeringkan, kamu bisa langsung menyimpannya di dalam wadah kedap udara. Pastikan wadah dalam kondisi kering untuk menghindari kelembapan yang berpotensi merusak tepung beras homemade ini. Di samping itu, jika kamu mengeringkannya dengan metode menyangrai, maka kamu bisa memindahkan tepung saat kondisi adonan sudah lebih dingin.
Kalau sudah ditutup rapat, kamu bisa menyimpan tepung beras homemade ini di dalam lemari atau di tempat yang sejuk dan kering. Umur simpannya pun sangat beragam dan bisa tahan berbulan-bulan, bila disimpan dengan baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan.
Jika kamu ingin mengetahui apakah tepung beras homemade tersebut sudah dalam kondisi yang kurang baik, maka bisa diidentifikasi melalui tampilan maupun aromanya. Biasanya tepung yang sudah tidak layak dikonsumsi akan menunjukkan tekstur menggumpal yang ditumbuhi oleh jamur, serta keluar bau tengik mengganggu yang tidak wajar. Bila kamu mendapati adanya tanda-tanda tersebut dalam tepung beras buatanmu, maka sebaiknya bahan tersebut disingkirkan dan buat lagi tepung beras yang baru.
Membuat beberapa bahan masak secara homemade atau rumahan memang bisa memberikan kontrol penuh atas kualitas dan jumlah yang didapat, begitu pun ketika kamu ingin membuat tepung beras. Tidak sesederhana kedengarannya, ternyata ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan, mulai dari proses perendaman hingga penggilingan yang tepat. Tetapi, hasilnya pun memuaskan dan tahan lama.
Dengan cara di atas kamu bisa menggunakan tepung beras buatanmu sendiri untuk bermacam-macam hidangan, misalnya aneka kue ataupun makanan asin. Banyak sekali hidangan tradisional Indonesia yang memerlukan tepung beras untuk menghasilkan sajian terbaik. Makanya, kamu bisa memanfaatkan beras berkualitas di rumah untuk dijadikan tepung beras andalan.
Bagaimana, tertarik membuat tepung beras sendiri dari rumah?