3 Fakta Kopi Todolo yang Jadi Warisan Leluhur Toraja

Intinya sih...
- Kopi todolo memiliki makna mendalam dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Toraja
- Kopi ini berasal dari varietas typica, tumbuh di dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi Selatan
- Kopi todolo memiliki cita rasa yang kuat dan unik, dipengaruhi oleh tanah vulkanik serta iklim tropis di daerah Toraja
Kopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama bagi Suku Toraja yang terkenal dengan tradisi dan budaya yang kaya. Salah satu kopi khas yang memiliki nilai sejarah dan warisan budaya adalah kopi todolo.
Kopi ini bukan sekadar minuman, tetapi juga bagian dari kehidupan dan filosofi masyarakat Toraja yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan cita rasa khas dan proses pengolahan yang unik, kopi todolo semakin menarik perhatian pecinta kopi, baik di dalam negeri maupun level mancanegara.
Penasaran dengan keunikan kopi todolo ini? Berikut tiga fakta menarik tentang kopi todolo yang diakui sebagai warisan berharga leluhur Toraja.
1. Filosofi di balik nama todolo
Nama todolo memiliki makna mendalam dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Toraja. Istilah ini berasal dari Aluk Todolo, sistem kepercayaan leluhur Suku Toraja yang diwariskan secara turun-temurun.
Kepercayaan ini sempat dianggap sebagai tradisi budaya semata. Namun, pada 1970, negara akhirnya mengakui dan mengategorikan Aluk Todolo dalam agama Hindu.
Menurut sejarah, leluhur Toraja dipercaya sebagai pihak pertama yang membudidayakan kopi di daerah ini. Mereka menanam kopi dengan metode tradisional, tanpa alat-alat canggih, tetapi tetap menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi.
Ada pula yang menyebutkan kata todolo secara harfiah berarti "kopinya orang dulu" atau "kopi warisan nenek moyang" dalam Bahasa Toraja.
2. Berasal dari varietas Typica
Kopi todolo berasal dari varietas typica, yang merupakan salah satu varietas kopi tertua di dunia dan menjadi nenek moyang dari berbagai jenis kopi modern. Kopi ini tumbuh di dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada ketinggian sekitar 800-1.200 meter di atas permukaan laut.
Budidaya kopi di Toraja sudah berlangsung sejak abad ke-19. Nenek moyang orang Toraja diduga menjadi pelopor dalam menanam kopi secara tradisional. Dengan karakteristik tanaman, buah ceri, hingga biji kopi yang dihasilkan, kopi todolo menjadi bukti autentik akan kekayaan warisan kopi Toraja.
3. Karakter kopi yang unik dan kaya rasa
Seperti halnya kopi khas Toraja lainnya, kopi todolo memiliki cita rasa yang kuat dan unik. Tanah vulkanik serta iklim tropis di daerah Toraja memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan rasa pada kopi ini.
Meskipun varietas typica juga ditemukan di daerah lain, para petani kopi Toraja meyakini bahwa kopi todolo memiliki cita rasa yang lebih khas dan berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan reputasi kopi Toraja yang sering memenangkan kompetisi barista dan kopi di tingkat dunia.
Ada pun rasa pertama yang akan muncul pada kopi todolo yakni manis seperti buah ceri, lalu diikuti semburat rempah dan sentuhan cokelat. Karakteristik ini membuktikan bahwa kopi todolo benar-benar merupakan kopi warisan leluhur yang patut dibanggakan.
Bagi masyarakat Toraja, mencoba kopi todolo bukan hanya soal menikmati rasa yang unik, tetapi juga menghargai warisan leluhur yang telah dijaga secara turun-temurun. Gimana, apakah kamu tertarik untuk mencicipi kopi khas Toraja yang satu ini?