6 Fakta Menarik Kanikama, Imitasi Daging Kepiting dari Pasta Ikan

Kanikama atau crab stick merupakan imitasi daging kepiting yang berasal dari Jepang dan pertama kali dibuat sekitar tahun 1970-an. Kanikama adalah sebutan pendek untuk 'kani kamakobo', kani dalam bahasa Jepang berarti 'kepiting' sedangkan kamakobo punya arti 'fish cake'.

Kanikama digunakan untuk menjadi alternatif yang murah untuk menggantikan daging kepiting pada beberapa makanan, seperti sushi dan salad.

Alih-alih terbuat dari kepiting, kanikama terbuat dari pasta ikan atau surimi yang tekstur dan rasanya menyerupai daging kepiting. Melansir dari Healthline, surimi terbuat dari daging ikan yang telah dibuang tulang-tulangnya, dibersihkan untuk membuang lemak dan sisa-sisa kotoran, lalu dicacah hingga menjadi pasta.

Pasta ikan tersebut kemudian dicampur bahan tambahan lainnya, dipanaskan, dan dibentuk menyerupai kepiting. Ada juga yang ditambahkan ekstrak kepiting untuk menambahkan rasa.

Dikutip dari Food in Japan, ikan Alaska pollock adalah jenis ikan yang banyak digunakan untuk membuat surimi. Ikan ini memiliki daging putih dengan rasa dan bau yang netral. Selain itu, penduduk lokal Jepang menggunakan ikan jenis threadfin bream dan lizardfish untuk membuat surimi.

Selain surimi, bahan lain yang digunakan untuk membuat kanikama adalah air, tepung, telur, minyak sayur, gula, dan garam. Tepung (tepung tapioka, kentang, maizena, atau lainnya) untuk membuat tekstur kanikama padat dan dapat dibekukan. Putih telur dapat memperkaya kandungan protein kanikama, meningkatkan tekstur, serta membuat kanikama jadi mengilap.

Minyak sayur atau minyak ikan dapat meningkatkan tekstur dan masa simpan.  Gula dan garam untuk meningkatkan rasa. Selain itu, garam berfungsi agar cincangan ikan membentuk pasta yang kokoh.

Bahan tambahan lain dari kanikama adalah gums, pewarna makanan, MSG, perasa makanan, dan pengawet.

Melansir dari laman Healthline, 85 gram kanikama dan daging kepiting asli (Alaskan king crab) mengandung masing-masing 81 kalori dan 82 kalori. Meski kalori keduanya tak jauh beda, 80% kalori kepiting asli berasal dari protein, sedangkan 63% kalori dari kanikama berasal dari karbohidrat.

Kepiting juga mengandung vitamin B12 dan mineral seperti zink dan selenium yang lebih tinggi dibandingkan kanikama. Hal ini karena ikan pollock mengandung vitamin B12 dan mineral yang lebih sedikit dibanding kepiting. Kepiting asli pun lebih kaya omega-3 dibandingkan kanikama.

Kanikama terbagi menjadi tiga jenis sesuai dengan bentuknya, yaitu kanikama berbentuk stik, flakes atau taburan, dan berbentuk serat seperti abon. Melansir dari Foodie and Wine, kanikama berbentuk stik biasa digunakan untuk bahan sushi sementara kanikama flakes banyak digunakan untuk taburan sup, salad, pasta, dan lainnya.

Kanikama berbentuk serat seperti abon adalah jenis kanikama yang kurang populer. Kanikama ini biasanya digunakan untuk membuat saus kepiting, kue kepiting, atau isian taco.

Kanikama tercipta sebagai pengganti daging kepiting karena harganya jauh lebih murah. Selain itu, kanikama juga dapat disimpan dalam waktu yang lama dan cocok untuk berbagai jenis makanan. Apakah kalian suka berkreasi dengan kanikama?