potret som tam (freepik.com/jcomp)
Melansir dari tinjauan artikel yang diterbitkan oleh Journal of Ethic Food pada tahun 2023, som tam punya ragam variasi tergantung dengan lidah lokal masyarakat daerahnya.
Som tam di Isaan, wilayah timur laut Thailand, disebut dengan som tam pu pla ra karena adanya kecap ikan dari kepiting fermentasi. Som tam sejenis ini juga disebut dengan som tam Lao karena orang Laos biasa memakan som tam seperti som tam pu pla ra ini.
Kemudian karena ada sebagian masyarakat yang kurang suka dengan rasa kepiting fermentasi, maka dikembangkanlah resep som tam ala Isaan tanpa pu pla ra. Som tam pu pla ra pun tidak menggunakan kacang tanah, kecap ikan, dan udang kering. Adapun sam tam khao poon yaitu som tam dengan tambahan bihun di dalamnya.
Di wilayah Thailand bagian tengah, masyarakatnya menyukai cita rasa yang manis dan gurih. Oleh karena itu, som tam di Thailand tengah tidak menggunakan pla ra karena rasanya terlalu kuat untuk lidah mereka. Akhirnya, orang Thailand bagian tengah ini pun mengembangkan som tam Thai tanpa menggunakan pla ra tetapi ada tambahan kacang tanah, udang kering, kecap ikan, dan sayuran lainnya. Jenis som tam Thai ini banyak ditemukan di Bangkok.
Di Thailand bagian selatan, masyarakatnya lebih menyukai rasa pedas sebagai preferensi rasa masakan mereka. Oleh karena itu, som tam di wilayah ini dimasak dengan jumlah cabai yang banyak.
Selain itu, ada som tam Korat (Korat adalah nama populer dari Provinsi Nakhon Rachasima) yang merupakan gabungan dari som tam Thai dan som tam Lao, yang isinya adalah pepaya muda, tomat, cabai, bawang putih, udang kering, jeruk nipis, kacang tanah, kecap ikan, dan pla ra.
Di wilayah Isaan pun juga terkenal dengan som tam dengan tambahan seafood seperti som tam thale (som tam dengan seafood mentah), som tam pu ma (som tam dengan kepiting mentah), dan som tam kung suk (som tam dengan udang rebus).