Kenapa Makanan yang Dihangatkan Berkali-kali Terasa Lebih Enak?

Intinya sih...
- Bumbu meresap lebih dalam saat makanan dipanaskan ulang, meningkatkan rasa dan tekstur
- Reaksi maillard terjadi lagi saat pemanasan ulang, memperkaya cita rasa makanan
- Tekstur makanan dapat berubah menjadi lebih kental atau creamy setelah dipanaskan ulang
Pernahlah kamu merasa makanan yang dihangatkan berkali-kali terasa lebih enak dibanding saat pertama kali dimasak? Banyak makanan semakin kaya rasa setelah dipanaskan ulang, terutama makanan berkuah, berbumbu pekat, atau berbumbu rempah.
Fenomena ini sering terjadi pada rendang, gulai, sup, dan kari yang justru terasa lebih nikmat keesokan harinya. Namun, kenapa bisa begitu, ya?
Makanan yang dipanaskan ulang mengalami berbagai transformasi, sehingga memperkaya rasa dan teksturnya, serta memberikan pengalaman makan yang lebih istimewa. Jadi, kalau kamu penasaran kenapa makanan yang dihangatkan berkali-kali terasa lebih enak, ini beberapa alasannya.
1. Bumbu lebih meresap ke dalam makanan
Saat makanan pertama kali dimasak, bumbu memang sudah bercampur dengan bahan makanan, tapi proses peresapannya belum maksimal. Seiring waktu, makanan dibiarkan dingin, lalu dipanaskan kembali, sehingga bumbu punya kesempatan lebih lama untuk meresap ke dalam bahan makanan, seperti daging, sayur, atau tahu. Ini mirip seperti saat kamu membuat acar, semakin lama didiamkan, semakin kuat rasanya.
Ketika dipanaskan ulang, makanan kembali mengalami proses pemanasan yang membuat bumbu larut lebih dalam ke dalam jaringan makanan. Ini membuat rasa lebih intens dan menyatu dengan sempurna, sehingga setiap gigitan terasa lebih berbumbu.
Maka dari itu, rendang yang sudah dipanaskan berkali-kali justru semakin empuk dan rasanya lebih nendang dibanding saat pertama kali dimasak. Bahkan, beberapa hidangan, seperti gulai atau semur, justru direkomendasikan untuk disantap keesokan harinya agar rasa bumbunya lebih terasa dan mendalam.
2. Reaksi maillard yang berulang
Reaksi maillard adalah proses kimia yang terjadi saat makanan dipanaskan hingga menghasilkan warna kecokelatan dan aroma nikmat. Nah, saat makanan dihangatkan ulang, reaksi ini bisa terjadi lagi, terutama pada makanan yang mengandung protein. Pemanasan ulang membentuk lapisan rasa yang lebih kompleks dan memperkaya cita rasa makanan.
Alasan tersebut bikin makanan yang dipanaskan berulang kali terasa lebih dalam, gurih, dan manis karena adanya proses karamelisasi alami yang terjadi selama pemanasan. Dalam beberapa makanan, seperti sup daging atau semur, reaksi ini membuat aroma lebih tajam dan menggoda. Jadi, bukan cuma sekadar memanaskan ulang, tapi juga meningkatkan kualitas rasa makanan, membuatnya semakin menggugah selera.
3. Perubahan tekstur yang lebih menarik
Selain rasa, tekstur makanan juga bisa berubah setelah dipanaskan ulang. Misalnya, sup dan kari yang awalnya encer bisa menjadi lebih kental karena cairannya menyusut dan menyatu dengan bahan makanan lainnya. Ini bikin teksturnya lebih creamy dan memberikan pengalaman makan yang lebih nikmat.
Pada rendang atau semur, daging akan semakin empuk karena serat-seratnya terus mengalami pemanasan yang membuatnya lebih mudah dikunyah. Dalam beberapa kasus, makanan yang mengandung tepung atau santan juga bisa mengalami sedikit perubahan tekstur yang menjadikannya lebih kaya rasa.
Maka dari itu, makanan yang dimasak dengan metode slow cook atau yang dipanaskan berkali-kali sering kali lebih enak dibanding makanan yang langsung dimakan setelah dimasak. Kamu setuju, gak, nih?
4. Proses fermentasi alami yang terjadi secara halus
Tanpa disadari, beberapa makanan mengalami fermentasi ringan saat didiamkan semalaman sebelum dipanaskan ulang. Fermentasi ini bukan berarti makanan jadi basi, tapi lebih adanya perubahan mikroorganisme alami yang bisa meningkatkan cita rasa makanan.
Pada hidangan seperti kimchi atau tapai, rasa akan semakin berkembang seiring waktu. Nah, meskipun makanan berkuah atau berbumbu, seperti gulai atau opor, gak mengalami fermentasi secepat itu, tetap ada sedikit perubahan rasa yang terjadi karena proses pemanasan ulang yang berkali-kali. Ini membuat cita rasa semakin matang dan kompleks tanpa perlu tambahan bumbu lagi.
5. Reduksi cairan yang meningkatkan kekayaan rasa
Ketika makanan dipanaskan ulang, cairannya akan sedikit berkurang karena proses penguapan. Ini membuat rasa makanan lebih intens karena kandungan bumbu yang awalnya menyebar dalam cairan kini menjadi lebih terkonsentrasi.
Sebagai contoh, saat menghangatkan semur atau soto, kuahnya mungkin jadi sedikit lebih kental. Hal ini terjadi karena air yang menguap meninggalkan konsentrasi bumbu yang lebih pekat.
Maka dari itu, makanan yang kamu makan terasa lebih berbobot dan lebih mantap dibanding sebelumnya. Semakin banyak kali makanan dipanaskan ulang, semakin dalam pula rasa yang dihasilkan, menciptakan sensasi makan yang lebih nikmat dan khas.
Alasan kenapa makanan yang dihangatkan berkali-kali terasa lebih enak bukan sekadar kebetulan, tapi ada penjelasannya. Jadi, kalau kamu punya makanan sisa, jangan buru-buru dibuang. Simpan dulu, panaskan ulang, dan rasakan sendiri cita rasanya.