ilustrasi hoshigaki (commons.wikimedia.org/ Hyeon-Jeong Suk)
Hoshigaki atau buah persimmon dikeringkan secara tradisional. Hoshigaki dikeringkan dengan cara digantung dan dipijat perlahan selama beberapa minggu hingga permukaan luar kering, tetapi bagian dalam tetap lembap. Proses ini menghasilkan rasa manis alami yang pekat dan tekstur kenyal, seperti permen buah. Di Jepang, hoshigaki termasuk camilan musiman yang biasa disajikan saat musim dingin dan bisa dimakan langsung atau dipotong kecil-kecil.
Cara menikmati hoshigaki saat minum matcha yakni dengan menggigit sedikit, lalu mengunyah perlahan agar rasa manisnya muncul bertahap, lalu disusul teh hangat. Hoshigaki juga sering dijadikan hadiah musiman, karena proses pembuatannya yang cukup lama dianggap bernilai tinggi. Rasa alaminya sangat cocok dengan matcha, karena tidak menggunakan tambahan gula dan memberi kesan mewah meski sederhana.
Memadukan ceremonial matcha dengan makanan yang tepat bukan hanya soal selera, tapi juga tentang menghargai cara orang Jepang menjaga keseimbangan rasa dalam setiap pengalaman makan. Lima sajian di atas menunjukkan bahwa pilihan teman minum teh tak pernah sembarangan, selalu ada alasan di balik setiap paduan yang diwariskan lintas generasi. Kalau kamu paling suka menikmati ceremonial matcha dengan camilan apa, nih?