Donat menjadi salah satu kudapan yang paling dikenal di berbagai belahan dunia. Bentuknya yang bulat dan bolong di tengah seakan jadi ciri khas yang sulit dipisahkan dari identitas makanan ini. Meski saat ini variasi rasa dan topping-nya semakin beragam, bentuk dasarnya nyaris tidak pernah berubah: tetap bulat dan bolong di tengah.
Banyak yang menganggap bentuk tersebut sekadar estetika, padahal ada sejarah dan alasan fungsional yang mendasarinya. Kebiasaan memang bisa diwariskan dari generasi ke generasi, tetapi bentuk makanan yang bertahan selama ratusan tahun tentu memiliki cerita sendiri. Daripada terus bertanya-tanya, lebih baik kenali asal-usul dan logika di balik desain unik camilan ini. Berikut lima penjelasan mengapa donat selalu dibuat bolong pada bagian tengahnya.