Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengukus dimsum (unsplash.com/Sushant Vohra)
ilustrasi mengukus dimsum (unsplash.com/Sushant Vohra)

Kalau kamu suka masak atau sekadar nonton tutorial masak di YouTube, pasti udah gak asing lagi sama dua teknik ini: mengukus dan merebus. Keduanya sama-sama pakai air panas sehingga sering dianggap mirip. Namun, apakah kamu sudah tahu kapan makanan perlu direbus, dan kapan perlu dikukus?

Walaupun tampak mirip, cara masak ini punya perbedaan besar yang bisa bikin hasil masakanmu jadi beda jauh, baik dari segi rasa, tekstur, sampai nutrisinya. Yuk, bedah lebih dalam perbedaan mengukus dan merebus. Siapa tahu setelah ini kamu jadi makin jago di dapur!

1. Proses dasarnya

ilustrasi merebus spaghetti (freepik.com/valeria_aksakova)

Perbedaan paling mendasar antara mengukus dan merebus adalah cara panasnya sampai ke makanan. Mengukus itu artinya kamu masak makanan dengan uap panas dari air yang mendidih. Makanannya gak menyentuh air secara langsung, melainkan ditaruh di atas saringan atau kukusan.

Sementara, merebus berarti makanan langsung dimasukkan ke dalam air mendidih. Artinya, panas dan air langsung bersentuhan dengan bahan makanan. Gampangnya, kalau dikukus, makanan 'diberi napas' di atas air; kalau direbus, langsung nyemplung seperti lagi mandi air panas.

2. Kandungan nutrisi

ilustrasi mengukus makanan (pixabay.com/jacqueline macou)

Pengaruh teknik masak terhadap nutrisi ini sering jadi pertimbangan orang-orang perihal ingin mengukus atau merebus. Ternyata, mengukus lebih unggul dalam menjaga nutrisi. Mengukus bikin nutrisi tetap terkunci di dalam makanan karena gak kontak langsung dengan air. Jadi sayur kukus itu bukan hanya diet-friendly, tapi juga vitamin-friendly.

Sebaliknya, saat makanan direbus, beberapa vitamin larut dalam air. Misalnya vitamin C atau vitamin B kompleks, yang gampang banget hilang kalau kelamaan direbus. Apalagi kalau air rebusannya kamu buang, artinya nutrisinya juga ikut ke saluran pembuangan.

3. Tekstur dan rasa

ilustrasi merebus sayur (freepik.com/freepik)

Kalau kamu suka makanan dengan tekstur super lembut, kemungkinan kamu bakal suka makanan yang direbus. Akan tetapi, perlu diingat, rebusan bisa bikin makanan jadi terlalu empuk atau bahkan lembek kalau gak hati-hati. Jadi, pastikan kamu perhatikan durasi merebus makanan.

Di sisi lain, mengukus cenderung mempertahankan tekstur asli makanan. Wortel tetap renyah, brokoli tetap hijau, ikan dan daging tetap juicy, dan kue tetap lembut tanpa becek. Jadi kalau kamu pengin rasa dan bentuk asli dari makanan tetap terasa, mengukus adalah jawabannya.

4. Kegunaan dan jenis masakan

ilustrasi mengukus dimsum (unsplash.com/Sushant Vohra)

Gak ada satu teknik masak yang cocok dengan semua jenis makanan. Mengukus cocok untuk: dimsum, ikan, ayam, sayuran, bolu kukus, apem, putu, dan makanan diet. Merebus cocok untuk: sop, mie, telur rebus, pasta, bubur, dan bahan yang butuh air banyak biar matang merata.

Jadi kalau kamu lagi pengin bikin makanan yang berkuah, jelas rebus lebih pas. Namun, kalau mau makanan yang minim minyak dan tetap lembut, mengukus adalah jawabannya.

5. Waktu masak dan efisiensi energi

ilustrasi merebus sayur (freepik.com/freepik)

Dari sisi waktu, merebus biasanya lebih cepat karena makanan langsung kontak dengan air panas. Namun, itu juga tergantung dari bahan yang dimasak. Daging tebal misalnya, tetap butuh waktu lama untuk matang walau direbus.

Mengukus butuh waktu lebih lama karena panasnya hanya lewat uap. Namun, keuntungannya, makanan jarang overcook dan gak gampang rusak. Bonusnya lebih hemat minyak dan lebih bersih, karena kamu gak perlu banyak alat.

Akhir kata, dua-duanya punya keunggulan masing-masing dan cocok untuk makanan yang berbeda-beda. Kalau kamu pengin makanan yang lebih sehat, minim minyak, dan nutrisinya tetap terjaga, kukus adalah pilihan terbaik.  Namun, kalau kamu butuh masakan yang berkuah, empuk, dan bumbunya meresap sampai ke dalam, merebus adalah jagonya.

Kuncinya ada di tujuan masak kamu. Pilih teknik yang sesuai bahan dan hasil yang diinginkan. Gak ada yang lebih baik secara mutlak, yang ada adalah lebih cocok untuk masakan tertentu. Jadi, kamu tim kukus atau tim rebus?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team