Perbedaan Pure Butter dan Butter Blend, Jangan Salah Pilih!

- Perbedaan utama terletak pada komposisi bahan yang digunakan, pure butter terbuat dari lemak susu tanpa campuran lain, sementara butter blend adalah mentega murni yang dicampur dengan margarin.
- Pure butter memiliki kadar lemak lebih tinggi daripada butter blend, membentuk ikatan gluten yang kuat dan menghasilkan kue empuk. Butter blend punya kadar lemak susu lebih rendah karena dicampur lemak nabati.
- Pure butter memiliki tekstur padat dan firm saat dingin, rasa creamy dan aroma khas susu yang kuat. Sementara itu, butter blend teksturnya padat, rasanya lebih ringan, dan tidak sekuat pure butter.
Mentega termasuk bahan utama untuk membuat kue. Bahan satu ini dapat membantu tekstur kue lebih lembut dan beraroma. Selain itu, mentega dapat digunakan juga sebagai bahan tambahan dalam masakan tertentu.
Terdapat dua jenis mentega yang sering digunakan, yaitu pure butter dan butter blend. Meski sama-sama mentega, tetapi keduanya memiliki komposisi yang berbeda, lho. Lantas, apa perbedaan pure butter dan butter blend? Mari cari tahu melalui ulasan berikut ini, biar gak ada lagi drama salah pilih bahan!
1. Komposisi bahan yang digunakan

Perbedaan utama terletak pada komposisi bahan yang digunakan. Pure butter atau mentega murni terbuat dari lemak susu tanpa adanya campuran lain. Lemak susu tersebut dikocok untuk memisahkan padatan (butterfat) dan cairan (buttermilk), kadang diberi tambahan garam.
Sementara itu, butter blend atau mentega campuran adalah mentega murni yang telah dicampur dengan margarin. Margarin merupakan minyak nabati olahan yang ditambahkan dengan penyetabil untuk mengikat air. Dapat diartikan bahwa butter blend mengandung lemak susu dan minyak nabati.
2. Kadar lemak

Berdasarkan bahan yang digunakan, dapat menunjukkan bahwa pure butter punya kadar lemak lebih tinggi daripada butter blend. Umumnya, pure butter mengandung minimal sekitar 80 persen lemak, sisanya berupa air dan padatan susu. Lemak pada mentega berperan penting dalam pembuatan kue, karena membentuk ikatan gluten yang kuat dan menghasilkan kue yang empuk dan moist.
Butter blend biasanya punya kadar lemak susu yang lebih rendah dibanding pure butter, karena dicampur lemak nabati. Kombinasi dengan minyak nabati menawarkan kandungan kalori lebih rendah. Meski total kadar lemaknya tetap 80 persen, tetapi umumnya lebih dari 60 persen adalah lemak nabati dan sisanya berupa butter concentrate.
3. Tekstur dan rasa

Perbedaan lain dapat dikenali dari tekstur dan rasanya. Pure butter akan lebih padat dan firm saat dingin, sehingga butuh sedikit tenaga untuk memotongnya. Permukaannya halus, ketika ditekan menggunakan jari akan terasa lembut dan meleleh perlahan. Lebih kaya rasa, creamy, dan aroma khas susu yang kuat.
Sementara itu, butter blend teksturnya padat, lebih plastis saat ditekan, dan tidak langsung meleleh. Permukaanya lebih kering dan tidak sehalus pure butter. Rasanya lebih ringan, aroma susunya tidak sekuat pure butter.
4. Titik leleh
Pure butter memiliki titik leleh sekitar 32—35 derajat Celsius, sehingga lebih mudah meleleh pada suhu ruangan. Jenis mentega ini akan lebih cepat lunak pada suhu ruangan di daerah tropis yang umumnya 25—30 derajat Celsius. Oleh sebab itu, agar tetap stabil dan tahan lama, perlu disimpan di dalam kulkas setidaknya pada suhu 4 derajat Celsius.
Lain halnya dengan butter blend yang lebih stabil pada suhu tinggi, karena kandungan lemak nabati lebih tinggi dibanding lemak susu. Titik lelehnya sekitar 34—40 derajat Celsius, sehingga membuatnya tidak mudah meleleh pada suhu ruangan. Sedangkan pada kondisi dingin lebih mudah dioleskan daripada pure butter.
5. Kegunaan dalam masakan

Keduanya memang dapat digunakan untuk membuat kue. Namun, jika ingin membuat kue premium dengan rasa mentega yang kuat, maka gunakan pure butter, terutama unsalted butter. Mentega murni mengandung residu buttermilk yang bagus untuk membuat kue. Rasanya yang khas bersifat universal, sehingga dapat dicampur dan mudah dipadukan dengan bahan apa saja.
Butter blend lebih cocok untuk menggoreng, karena tahan pada suhu tinggi. Selain itu, dapat digunakan untuk baking volume besar, olesan roti, dan masakan lain yang tidak terlalu menonjolkan rasa mentega. Harganya pun lebih ekonomis daripada pure butter.
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan pure butter dan butter blend, deh. Meski tampak serupa, tapi berbeda komposisi bahan dan kegunaannya dalam masakan. Jangan sampai salah pilih lagi, ya!


















