Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret temu kunci
Potret temu kunci (commons.wikimedia.org/FotoosVanRobin from Netherlands)

Intinya sih...

  • Temu kunci berfungsi sebagai bumbu masakan khas Indonesia, dengan aroma wangi dan bisa melancarkan pencernaan.

  • Temulawak digunakan sebagai bahan utama jamu tradisional, membantu meningkatkan fungsi hati, stamina, dan daya tahan tubuh.

  • Temu ireng dimanfaatkan untuk pengobatan herbal dan membersihkan darah dengan rasanya yang sangat kuat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tanaman rimpang seperti temu kunci, temulawak, dan temu ireng seringkali terlihat mirip, bahkan sebagian orang menganggapnya sama. Padahal, ketiganya punya aroma, rasa, dan manfaat yang berbeda-beda. Sayangnya, masih banyak orang yang belum bisa membedakan ketiga jenis temu ini, karena bentuknya sama-sama berasal dari keluarga jahe-jahean atau Zingiberaceae.

Kalau kamu sering melihatnya di dapur atau jamu tradisional, penting banget untuk tahu perbedaan tiap jenisnya. Nah, supaya kamu gak salah pilih saat memasak atau meracik herbal, simak beberapa perbedaan temu kunci, temulawak, dan temu ireng berikut ini!

1. Temu kunci

Temu kunci atau Boesenbergia rotunda adalah rimpang yang paling sering digunakan sebagai bumbu masakan khas Indonesia, terutama pada sayur bening, pepes, atau sambal khas Jawa dan Sunda.

Bentuknya panjang ramping seperti jari, dengan kulit berwarna cokelat muda dan daging rimpang berwarna kekuningan pucat. Aromanya wangi, agak tajam, dan terasa sedikit getir.

Dalam dunia kuliner, temu kunci berfungsi untuk menghilangkan bau amis pada ikan atau daging, serta menambah cita rasa segar pada makanan. Selain untuk bumbu, temu kunci juga dikenal punya khasiat melancarkan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan.

2. Temulawak

Potret temulawak (commons.wikimedia.org/Vicharam)

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza berukuran lebih besar dari temu kunci. Warna dagingnya kuning cerah mendekati oranye, dengan aroma yang mirip kunyit tapi versi lebih lembut.

Biasanya, temulawak jarang digunakan sebagai bumbu masak, melainkan bahan utama jamu tradisional. Kandungan kurkuminoid dan minyak atsiri di dalamnya dipercaya membantu meningkatkan fungsi hati, stamina, dan daya tahan tubuh.

Rasa temulawak sedikit pahit, tetapi meninggalkan sensasi hangat di tubuh setelah dikonsumsi. Tak heran kalau jamu temulawak menjadi minuman wajib bagi banyak orang Indonesia untuk menjaga kesehatan tubuh secara alami.

3. Temu ireng

Temu ireng lebih sering dimanfaatkan untuk pengobatan herbal, bukan untuk masakan. Biasanya digunakan dalam bentuk jamu pahit yang dipercaya membantu mengatasi gangguan pencernaan, menambah nafsu makan, dan membersihkan darah.

Temu ireng jarang dikonsumsi langsung, karena rasanya sangat kuat. Biasanya dikeringkan dulu atau dicampur dengan bahan lain, agar rasanya lebih seimbang.

Meskipun sama-sama berasal dari keluarga jahe-jahean, temu kunci, temulawak, dan temu ireng memiliki karakter yang sangat berbeda. Penggunaannya dalam masakan dan cara mengonsumsinya pun berbeda-beda, sehingga perlu memahaminya agar tepat memanfaatkannya.

Editorial Team