Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saus terbaik versi TasteAtlas (commons.wikimedia.org/Nikodem Nijaki)
ilustrasi saus terbaik versi TasteAtlas (commons.wikimedia.org/Nikodem Nijaki)

Intinya sih...

  • Saus khas Venezuela, guasacaca, terbuat dari alpukat, bawang putih, paprika hijau, daun ketumbar, cuka, dan minyak zaitun. Cocok untuk daging panggang atau salad.
  • Saus Lebanon, toum, terbuat dari bawang putih, minyak zaitun, air lemon, dan garam. Biasa disajikan dengan shawarma atau roti pita.
  • Curry paste Thailand merupakan campuran rempah-rempah untuk membuat kari khas Thailand seperti red curry dan green curry. Selain itu juga bisa digunakan sebagai bumbu marinasi daging.

Dalam dunia kuliner, saus bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen penting yang mampu mengubah hidangan biasa menjadi luar biasa. Berbagai negara memiliki saus khas yang mencerminkan budaya serta cita rasa unik dari daerah asalnya.

TasteAtlas, platform yang mengulas makanan dari seluruh dunia, baru saja merilis daftar saus terbaik di dunia berdasarkan popularitas dan keunikan rasa. Dari saus yang creamy hingga pedas menggigit, berikut lima saus terbaik di dunia versi TasteAtlas!

1. Guasacaca

ilustrasi guasacaca (commons.wikimedia.org/Muago)

Jika Meksiko memiliki guacamole, maka Venezuela punya guasacaca. Saus berbasis alpukat ini adalah bintang dalam hidangan khas Venezuela, terutama sebagai pelengkap daging panggang, empanada, dan arepa.

Dibuat dari alpukat, bawang putih, paprika hijau, daun ketumbar, cuka, dan sedikit minyak zaitun, guasacaca teksturnya lebih ringan dibandingkan guacamole. Rasa asam segarnya memberikan keseimbangan sempurna dengan hidangan berlemak, seperti daging panggang atau makanan berminyak.

Beberapa versi menambahkan cabai untuk sensasi pedas atau sedikit yoghurt untuk tekstur lebih creamy. Selain untuk daging, saus ini juga sering digunakan dressing salad atau cocolan keripik. Popularitasnya di Amerika Selatan begitu tinggi, sehingga guasacaca sering dijadikan hidangan wajib dalam berbagai acara atau festival makanan di Venezuela.

2. Toum

ilustrasi toum (commons.wikimedia.org/Miansari66)

Bagi pencinta bawang putih, toum adalah surga dalam bentuk saus. Berasal dari Lebanon, saus ini teksturnya creamy yang mirip mayones, tetapi dibuat tanpa telur. Bahan dasarnya hanya bawang putih, minyak zaitun, air lemon, dan garam. Dengan teknik emulsi yang tepat, hasil akhirnya adalah saus putih lembut dengan rasa bawang putih yang kuat dan sedikit asam dari lemon.

Toum sering disajikan bersama shawarma, kebab, atau roti pita. Di restoran Timur Tengah, saus ini juga menjadi cocolan favorit untuk kentang goreng atau bahkan dioleskan di dalam sandwich. Uniknya, toum bisa bertahan cukup lama jika disimpan dengan baik di dalam kulkas, sehingga banyak orang membuatnya dalam jumlah besar untuk stok.

3. Curry paste

ilustrasi bumbu masakan (freepik.com/jcomp)

Saus ini mungkin lebih dikenal sebagai bumbu dasar ketimbang saus cocolan, tetapi perannya dalam kuliner Thailand tak bisa diremehkan. Curry paste atau pasta kari adalah campuran rempah-rempah yang digunakan untuk membuat berbagai jenis kari khas Thailand, seperti red curry, green curry, dan massaman curry. Setiap jenis curry paste memiliki komposisi rempah yang berbeda.

Red curry paste menggunakan cabai merah kering sebagai bahan utama. Sementara itu, green curry paste menggunakan cabai hijau segar yang memberikan rasa lebih pedas dan segar. Ada juga yellow curry paste yang lebih ringan dengan tambahan kunyit. Semua varian ini dibuat dengan campuran bawang putih, jahe, serai, lengkuas, dan berbagai bumbu lain yang dihaluskan menjadi pasta. 

Selain untuk membuat kari, saus ini juga sering digunakan sebagai bumbu marinasi daging, pelengkap tumisan, atau dicampurkan ke dalam sup untuk memberi rasa yang lebih dalam. Pernah coba saus ini, kan?

4. Tzatziki

ilustrasi tzatziki (commons.wikimedia.org/Nikodem Nijaki)

Jika berbicara tentang saus yang menyegarkan, tzatziki juaranya. Saus khas Yunani ini dibuat dari yoghurt Yunani yang kental, mentimun parut, bawang putih, perasan lemon, dan daun dill atau mint. Teksturnya yang creamy dengan rasa asam segar dan sedikit aroma herbal menjadikannya pendamping sempurna, untuk gyros, souvlaki, atau bahkan sebagai dressing salad.

Tzatziki bukan hanya sekadar saus, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat khas Mediterania. Karena berbahan dasar yoghurt, saus ini kaya akan probiotik yang baik untuk pencernaan.

Timun di dalamnya juga memberikan efek menyegarkan dan membantu menyeimbangkan hidangan berbumbu kuat seperti daging panggang. Beberapa varian tzatziki di Turki dan Balkan menambahkan minyak zaitun atau cuka untuk memberi sentuhan rasa berbeda.

5. Sambal terasi

ilustrasi sambal terasi (commons.wikimedia.org/Windi Utari)

Indonesia terkenal dengan kekayaan sambalnya, tetapi salah satu yang paling legendaris adalah sambal terasi. Saus ini dibuat dari cabai segar, bawang merah, bawang putih, garam, gula, dan yang paling penting, terasi atau udang fermentasi yang memberikan rasa umami khas. Kombinasi pedas, gurih, dan aroma khasnya menjadikan sambal terasi favorit bagi pencinta makanan pedas.

Sambal terasi sering disajikan bersama lalapan, ikan goreng, ayam penyet, atau bahkan sekadar sebagai cocolan untuk kerupuk. Setiap daerah di Indonesia punya variasi sambal terasi masing-masing. Di Jawa, sambal ini sering ditumis sebentar untuk memberi rasa lebih dalam, sementara di daerah lain seperti Bali, sambal terasi bisa lebih pedas dan segar karena langsung diulek tanpa dimasak.

Saus adalah bagian tak terpisahkan dari kuliner dunia. Setiap negara memiliki saus khas yang mencerminkan budaya dan selera unik masyarakatnya. Dengan keberagaman ini, tidak mengherankan jika TasteAtlas menempatkan lima saus ini sebagai yang terbaik di dunia. Kamu pernah cobain yang mana saja, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team