Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret roti maryam
Potret roti maryam (vecteezy.com/Faiz Dila)

Roti maryam dengan tekstur berlapis, lembut, dan gurih ini selalu berhasil menggugah selera dan memanjakan lidah para penikmatnya. Roti khas Timur Tengah ini memang menjadi favorit banyak orang, karena bisa dinikmati dengan lauk asin maupun manis. Namun, tidak sedikit yang gagal membuat roti maryam, karena hasilnya bisa keras dan tidak berlapis.

Kalau kamu pernah mengalami hal yang sama, jangan buru-buru menyerah, ya! Ada beberapa rahasia dalam proses pembuatan adonan yang bisa membuat roti maryam jadi lebih enak. Simak lima tips berikut, agar roti maryam buatanmu berlapis, empuk, dan pastinya menggugah selera!

1. Gunakan campuran tepung yang tepat

Pemilihan tepung adalah kunci utama dalam membuat adonan roti maryam. Tepung protein sedang biasanya jadi pilihan terbaik, karena bisa menghasilkan tekstur yang elastis tanpa membuat roti jadi terlalu keras. Tepung protein tinggi bisa dipakai, tetapi perlu dicampur dengan sedikit tepung serbaguna agar seimbang.

Jangan lupa ayak tepung terlebih dahulu, supaya adonan lebih halus dan mudah diolah. Tepung yang bersih dan bebas gumpalan akan membuat hasil akhir roti maryam lebih berlapis. Dengan cara ini, adonan jadi lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

2. Tambahkan cukup lemak dalam adonan

Roti maryam terkenal dengan lapisan-lapisan tipisnya yang lembut. Untuk menghasilkan tekstur ini, dibutuhkan tambahan lemak seperti margarin, butter, atau minyak goreng. Lemak berfungsi melembutkan adonan sekaligus membantu membentuk lapisan yang khas.

Jika ingin hasil lebih gurih, gunakan butter. Namun, jika ingin lebih ekonomis, bisa gunakan margarin atau campuran keduanya. Pastikan lemak tercampur rata dengan adonan, supaya teksturnya lembut merata. Dengan begitu, roti maryam akan lebih mudah digulung dan tidak cepat kering.

3. Uleni adonan sampai kalis

Potret menguleni adonan (pixabay.com/congerdesign)

Menguleni adonan dengan baik akan membuat gluten terbentuk sempurna. Gluten yang cukup membuat adonan elastis dan gampang ditarik tipis, dan inilah yang membantu terciptanya lapisan pada roti maryam. Jika adonan masih terasa kaku, artinya proses menguleninya belum selesai.

Gunakan teknik stretch and fold atau bisa juga dibanting, supaya gluten terbentuk dengan lebih cepat. Jangan buru-buru berhenti menguleni, karena hasil akhirnya akan berpengaruh pada kelembutan roti. Adonan yang kalis ditandai dengan permukaan halus dan tidak mudah robek saat ditarik.

4. Diamkan adonan dengan cukup waktu

Setelah diuleni, adonan perlu didiamkan, supaya lebih rileks. Proses ini membuat gluten beristirahat dan tekstur adonan jadi lebih lentur saat dibentuk. Selain itu, mendiamkan adonan dengan cukup waktu akan menghasilkan roti maryam yang lebih lembut dan tidak keras.

Tutup adonan dengan kain lembap atau plastik wrap, supaya tetap lembap dan tidak kering. Biasanya durasi 30–60 menit cukup untuk membuat adonan lebih elastis. Jangan lewatkan langkah ini, karena bisa membuat proses membentuk roti jadi jauh lebih mudah.

5. Oleskan minyak atau margarin saat membentuk lapisan

Rahasia utama roti maryam yang berlapis ada pada proses membentuk adonan. Saat menipiskan dan menggulung adonan, oleskan minyak atau margarin di setiap lapisan. Lemak ini yang membuat lapisan tidak menempel satu sama lain dan menghasilkan tekstur khas yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Semakin tipis adonan dibentangkan, semakin banyak lapisan yang akan terbentuk. Jadi, jangan ragu untuk menarik adonan hingga setipis mungkin tanpa robek. Dengan langkah ini, roti maryam buatanmu akan terlihat cantik dan terasa lebih istimewa.

Kalau semua tips ini sudah kamu coba, dijamin roti maryam buatan rumah akan jadi lebih berlapis dan nikmat. Siap untuk membuat sarapan atau camilan sore dengan roti maryam hangat yang bikin ketagihan?

Editorial Team