Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Mareefe)
ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Mareefe)

Memasak apa pun memerlukan bumbu supaya rasanya lebih lezat. Apalagi aneka hidangan khas Indonesia yang selalu memakai beragam rempah. Masyarakat Indonesia menyukai rasa masakan yang kaya.

Selain bahan masakan, bumbu-bumbu juga perlu selalu tersedia di rumah. Bumbu cenderung lebih awet daripada sayuran, daging, telur, ikan, dan bahan makanan lainnya. Namun, bukan berarti bumbu dapur gak bisa rusak. Semua tergantung dari cara serta lama penyimpanannya.

Meski tampaknya sepele, mesti mendadak beli bumbu yang kurang saat kamu hendak memasak juga bikin malas. Baik dirimu hobi memasak atau hanya sesekali, perhatikan stok bumbu di rumah.

Bumbu yang rusak akan memengaruhi cita rasa masakan yang dihasilkan. Dengan penyimpanan yang benar, bumbu siap digunakan kapan saja dan gak bikin dapur atau kulkasmu berbau tidak sedap.

1. Tempatkan di wadah yang bersih dan kering

ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/HONG SON)

Wadah yang bersih dan kering memperpanjang masa penyimpanan aneka bumbu. Jangan taruh bumbu di tempat dengan kelembapan tinggi. Kalau wadahnya baru dicuci, lap dan angin-anginkan dulu sebelum kamu kembali memakainya. Begitu juga jika ada bumbu yang membusuk di tempat.

Misalnya, bawang putih yang busuk. Segera ambil dan buang bawang putih itu, bersihkan wadah dan keringkan. Baru wadah siap dipakai lagi agar pembusukan tidak menular ke bawang putih lainnya. Untuk bumbu yang disimpan dalam stoples, perhatikan betul bagian bawah serta dinding-dindingnya sudah kering sempurna atau belum. Demikian pula tutupnya.

2. Beri label setiap wadah bumbu

ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Pixabay)

Jika di rumah selalu hanya satu orang yang memasak, wadah bumbu gak diberi label pun tak apa. Ia pasti sudah hafal dengan setiap bumbu sekalipun bentuknya mirip. Bahkan bumbu berupa bubuk pun tidak berhasil mengecohnya. Ia pun cermat dengan perbedaan warna dan aroma begitu wadah dibuka.

Namun, kalau hampir semua anggota keluargamu sesekali memasak dan keahlian membedakan bumbu berbeda-beda, lebih baik membuat label. Ini memastikan anggota keluarga yang tidak terlalu jago membedakan bumbu tetap dapat memasak dengan enak. Ia gak bakal salah memasukkan bumbu. Tinggal ikuti buku resep atau petunjukmu dan cocokkan dengan label masing-masing bumbu.

3. Bumbu berbau menyengat disimpan di wadah tertutup

ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Pixabay)

Terasi misalnya, setelah digoreng mesti disimpan dalam stoples khusus berpenutup rapat. Juga bila kamu memakai terasi siap pakai yang dikemas kecil-kecil, tetapi masih tersisa setengah. Jangan menggeletakkannya begitu saja atau baunya akan menyebar ke mana-mana.

Selain tentu juga menjadikannya kurang higienis. Kalau perlu gunakan stoples dengan dua lapis penutup. Penutup luar serta penutup dalam supaya bumbu lebih aman. Meski satu keluarga penggemar terasi, bau yang bercampur aduk di dapur membuat udara gak segarKalau ada bumbu berbau menyengat yang kudu disimpan di kulkas, kemasannya mesti rapat betul agar kulkas tidak ikut bau.

4. Meski cukup awet, menstok bumbu secukupnya saja

ilustrasi bawang (pexels.com/Márcio Carvalho)

Bumbu dapur memang relatif lebih awet daripada sayuran. Apalagi bumbu kering seperti merica dan ketumbar. Akan tetapi, penyimpanan yang terlalu lama tetap bisa mengurangi kualitasnya. Jika kamu jarang memasak, stok bumbu gak usah banyak-banyak. Apalagi bumbu basah yang lebih mudah rusak.

Beli bumbu basah ketika dirimu benar-benar hendak menggunakannya saja. Kalaupun kamu selalu memasak di rumah, barangkali tidak semua bumbu digunakan sama seringnya. Bumbu yang jarang dipakai dibeli sedikit demi sedikit saja. Seperti merica jika keluarga tak terlalu menyukai rasa pedasnya. 

5. Bumbu basah wajib segera kembali masuk kulkas

ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Julia Volk)

Untuk alasan kepraktisan, bumbu basah siap pakai kerap menjadi pilihan. Apalagi untuk membuat masakan penuh rempah, seperti rendang dan gulai. Membeli setiap rempahnya malah menjadi boros. Ketika bumbu diracik pun belum tentu rasanya pas dan seenak harapan.

Jika kamu punya penjual bumbu jadi yang produknya sesuai di lidah, beli saja biar kegiatan memasak lebih simpel dan hasilnya pasti sedap. Namun, perhatikan penyimpanannya. Segera pindahkan bumbu dari plastik ke wadah yang bersih dan rapat. Bila bumbu gak habis dalam sekali memasak, simpan di kulkas dalam keadaan tertutup. Jangan biarkan bumbu basah berlama-lama di suhu ruang dan terkena udara.

6. Pisahkan bumbu lama dan baru

ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Vie Studio)

Sebelum bumbu benar-benar habis biasanya kamu akan membelinya lagi. Sebab bumbu yang tinggal sedikit gak akan cukup untuk memasak 1 atau 2 hari ke depan. Akan tetapi, setibanya di rumah jangan mencampurkan bumbu lama dengan bumbu baru apa pun jenisnya.

Keduanya tetap perlu dipisah biar bumbu lama terlebih dahulu dipakai. Jika bumbu lama dan baru dicampur, nanti kualitas bumbu baru dapat lebih cepat menurun. Beri tahu anggota keluarga untuk menggunakan bumbu lama dulu kalau mereka ingin memasak sendiri.

7. Jangan dipakai jika ada perubahan warna, bau, dan tekstur

ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Karl Solano)

Perubahan dalam ketiga hal di atas menandakan bumbu yang disimpan sudah mengalami kerusakan. Misalnya, warna bumbu berubah menjadi lebih gelap, baunya tidak enak atau tak ada lagi aroma khas rempah, dan teksturnya lebih berair atau menggumpal. Meski dirimu ragu bumbu masih bisa digunakan atau tidak, sebaiknya beli lagi saja.

Selama bumbu dalam kualitas baik, rasa masakan yang dihasilkan pasti lezat. Akan tetapi, bumbu yang telah rusak dapat sangat memengaruhi hasil masakan. Sayang sekali bila kamu capek-capek memasakan bahan makanan yang cukup mahal seperti daging, tetapi rasanya menjadi gak enak karena bumbunya sudah tidak fresh.

Walaupun harga bumbu terbilang murah, jangan menyimpannya sembarangan. Bumbu basah lebih rentan rusak. Namun, bumbu kering seperti ketumbar pun bisa berkutu jika penyimpanannya tidak tepat.

Begitu pula kemiri dapat berjamur dan berbau apak. Periksa stok bumbumu dan selanjutnya selalu perhatikan tujuh tips penyimpanan di atas. Jaga bumbu dapur selalu dalam keadaan baik agar kamu siap memasak sewaktu-waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei